Mohon tunggu...
rudin
rudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tertarik pada seni dan sastra

sepertinya aku sudah tak ada waktu lagi.\r\ntapi untuk berubah aku belum terlambat.\r\nsemua terasa sangat menghimpit.\r\ndan harus bergerak bebas. (eksistensialisme)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Sahabatku

14 Mei 2020   21:32 Diperbarui: 14 Mei 2020   21:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sahabatku apa yang akan kau lakukan pada malam ini
apakah kau akan lepaskan kerah bajumu dan bertelanjang dada
melihat pada cermin dan katakan pada dirimu
siapa kau ini, untuk apa kau ini, apa yang kau kerjakan

apa yang ada di balik kerah bajumu itu tersembunyi bintang-bintang
apa yang ada dibalik kerah bajumu itu jalan berliku, gang-gang sempit orang kelaparan

adakah kau menuliskan rencana untuk mereka; memberinya makan, menanggung perih si sakit, membantu jiwa yang menjerit

adakah dalam rencana itu tertulis segelas susu dan sepiring nasi. amanah konstitusi

dengan apa yang ada di balik kerah bajumu sahabatku
apa yang akan kau lakukan pada malam ini
melihat ia yang menunggu dibalik pintu segelas susu dan sepiring nasi di rumah yang dahulu sering kau datangi?
ia yang sendiri memeluk angan di ranjang
sakit, kelaparan. 

Berebut hidup dengan mati?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun