Bekasi (04/08/2020) – Sejak tanggal 5 Juli 2020, Universitas Diponegoro (UNDIP) resmi melepas para mahasiswanya untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 42 hari hingga tanggal 15 Agustus 2020. Namun dikarenakan adanya pandemi Covid-19, dimana terdapat kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat untuk menerapkan physical distancing sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, UNDIP kemudian melakukan refocusing model KKN yang akan dijalankan. Apabila biasanya KKN dilakukan secara berkelompok dan dilaksanakan di desa binaan UNDIP, saat ini KKN dilakukan secara individual (mandiri) dan dilaksanakan di kampung halaman masing-masing tanpa menghilangkan nilai kebermanfaatan mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat sekitar.
Pada periode ini, untuk pertama kalinya UNDIP melaksanakan kegiatan KKN yang tersebar di 27 provinsi yang berbeda. Salah satu provinsi yang turut dijadikan lokasi pelaksanaan KKN mandiri UNDIP adalah Jawa Barat, terkhususnya di Daerah Jatiasih, Bekasi. Dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi dan warga sekitar terkait dengan adanya kendala dalam mengatur keuangan selama pandemi Covid-19, Frita Melliniawati (FEB 2017) kemudian terinspirasi untuk membuat program edukasi bertajuk “Survival Tips Melalui Pengelolaan Keuangan Secara Bijak”. Melalui program ini, Frita Melliniawati (FEB 2017) kemudian mengajak warga untuk menjadi lebih bijak dan pandai dalam mengelola keuangannya, terutama dalam membedakan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Pelaksanaan program ini juga disertai dengan pembagian leaflet sebagai media penyampaian informasi yang diberikan secara langsung kepada warga sekitar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Dengan adanya program edukasi ini, saya berharap warga akan terhindar dari perilaku pemborosan dan kedepannya memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik lagi serta dapat terlindungi dari kejadian yang tidak terduga yang membutuhkan dana yang besar di masa yang akan datang,” ujar Frita Melliniawati (FEB 2017) saat melakukan program edukasi “Survival Tips Melalui Pengelolaan Keuangan Secara Bijak” kepada warga sekitar.
Selain itu, Frita Melliniawati (FEB 2017) juga membuat program sosialisasi mengenai “Protokol Masuk Rumah Selama Pandemi Covid-19”. Program ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan secara baik dan benar ketika beraktivitas di luar rumah, seperti melakukan physical distancing dan menggunakan masker.
“Dengan sikap warga yang tidak acuh terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain, tentunya kondisi seperti ini sangat memprihatinkan dan perlu ditangani secara serius, dikarenakan setelah mereka bertemu dengan banyak orang, ditambah dengan tidak diterapkannya protokol kesehatan yang tepat, risiko untuk terpapar virus akan semakin besar. Apabila setelah berpergian keluar rumah warga tidak menerapkan protokol masuk ke dalam rumah secara tepat, maka tentunya hal ini dapat membahayakan orang-orang terdekatnya, terutama yang berada di dalam rumah,” ujar Frita Melliniawati (FEB 2017) saat ditemui di kediamannya.
Tentunya, kegiatan ini disambut baik oleh warga, yang mana hampir seluruhnya telah melakukan aktivitas kembali di luar rumah. “Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi upaya Dik Frita yang telah mengadakan kegiatan semacam ini. Tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat dan telah membuka mata kita semua mengenai betapa pentingnya penerapan protokol masuk rumah sesuai dengan anjuran Kemenkes RI dan BNPB bagi kita,” ujar salah satu warga yang ditemui usai pelaksanaan kegiatan sosialisasi “Protokol Masuk Rumah Selama Pandemi Covid-19”.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga akan menjadi semakin aware terkait dengan betapa pentingnya pengimplementasian protokol masuk rumah yang tepat setelah beraktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19, baik untuk keselamatan dirinya sendiri maupun orang terdekatnya yang berada di dalam rumah.
Oleh: Frita Melliniawati, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.