Sebuah pernikahan adalah anugerah untuk seorang perempuan. Tapi berapa banyak perempuan yang menyesali pernikahannya?
Alkisah seorang sahabat bercerita tentang pertemuan pertamanya dengan temannya yang baru menikah. Mereka bertemu di hari pertama setelah pesta pernikahan. Dan saat ditanya "Gimana rasanya, Kak?" dengan mata berbinar sang wanita yang baru menikah ini berkata "Wah, bahagia banget".Â
Lalu mereka bertemu satu minggu berikutnya, dan pertanyaan yang sama ditanyakan, lalu dia menjawab "Ya, bahagia". Lalu 1 bulan kemudian mereka bertemu, si teman ini masih ingin menanyakan pertanyaan yang sama, lalu sang pengantin baru itu entah kenapa tidak memberi jawaban apapun.Â
Semua perempuan mendambakan pernikahan yang harmonis, langgeng sampai tua. Namun, teramat banyak  cerita permasalahan yang dijalani oleh banyak perempuan dalam pernikahannya.
Umunya ada  tiga jenis reaksi seorang istri dalam menghadapi masalah pernikahannya: Pertama; Abai, tidak membutuhkan pertolongan atau tidak mencari pertolongan. Kedua; frustasi, putus asa atau tidak mau melihat sebuah peluang. Ketiga, berharap dan terus berharap akan ada hal yang baik suatu saat.
Ketiga jenis respon ini dihasilkan Istri yang sedang bermasalah. Namun,  saya sedang menujukan tulisan ini kepada para istri yang memiliki respon yang ketiga, para Istri yang masih terus mau berharap walau mungkin seperti tidak ada harapan, sebab mata yang memiliki pengharapan pasti melihat sebuah celah untuk sebuah solusi.Â
Tidak ada pernikahan yang tidak bermasalah. Pernikahan yang sehat bukanlah pernikahan tanpa masalah, tapi respon istri yang ketiga itu memiliki kemungkinan yang besar untuk sebuah solusi.
Istri yang bahagia adalah seperti energi yang turun dari surga, yang menghangatkan seluruh anggota keluarga. Hmmm, Faktanya memang banyak sekali masalah dalam keluarga, mari melihat bagaimana seorang istri yang bahagia bisa membawa suasana surga yang menjadi energi untuk semua anggota keluarga.
Buat para Istri yang masih memiliki harapan, beberapa tips ini adalah agar kamu menjadi saluran energi itu:
A. Jangan fokus pada rasa sakitmu
Masalah keluarga pasti banyak sekali jenisnya. Dalam banyak pertengkaran antara suami dan istri, para istri juga memiliki rasa sakitnya sendiri, mungkin hanya para istrilah yang mengerti. Tapi ketika bertengkar dengan sang suami mari coba alihkan perhatian para istri dari rasa sakit di batinmu ke rasa sakit yang dialami suami.