Teknologi adalah hal yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, terutama dimasa pandemi saat ini. Situasi ini mengharuskan para pelajar dari tingkat rendah seperti  Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi untuk belajar secara online atau daring. Di era saat ini, masyarakat di tuntut untuk dapat memakai berbagai macam teknologi, salah satunya media pembelajaran seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet dan masih banyak lagi.
Kata Kunci : Perkembangan Pendidikan
Aktifitas yang dilakukan manusia selama hidupnya  adalah  belajar.  Setiap  orang  pasti  belajar,  apakah  belajar  secara  formal,  informalal, Pengalaman  sendiri,  maupun  dari  pengamatan  terhadap  pengalaman  orang  lain.  Belajar merupakan sesuatu yang hakikat dan merupakan kebutuhan mendasar setiap orang, Banyak teori yang sudah dan sedang berkembang saat ini. Secara khusus pembelajaran merupakan proses belajar yang  dibangun  guru  untuk  meningkatkan  moral,  intelektual,  serta  mengembangkan berbagai kemampuan  yang  dimiliki oleh siswa,  baik itu  kemampuan berpikir,  kemampuan kreativitas, kemampuan mengkonstruksi pengetahuan, kemampuan pemecahan masalah, hingga kemampuan penguasaan materi  pembelajaran dengan baik.
Sekarang ini Perkembangan informasi dapat siakses melalui teknologi dan sekarang masyarakat banyak terkoneksi dengan dunia teknologi, pada Era ternologi ini  telah sangat banyak mewarnai kehidupan manusia zaman sekarang. Pada situasi ini kita  harus  dapat lebih mudah  mempersiapkan  generasi muda yang menyongsong kemajuan teknologi  informasi dan komunikasi  dalam kehidupan bermasyarakat.Â
cuplikan dari wikipedia bahwasannya pada saat ini masyarakat berkembang dengan sangat pesat yang dimana dahulu masyarakat masi sangat primitif menuju kemasyarakat agraris, kemudian menuju kemasyrakat industri dan sekarang ini bergeser kemasyarakat modern yang dimana semua infomasi dapat kita ketahui memalui Sosial mediaÂ
Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut pencemar dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh: meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. Contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional. Bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia.
Masyarakat merupakan sebuah faktor yang sangat penting dalam peranan pertumbuhan ekonomi, penguasaan teknologi yang baik akan memudahkan suatu Negara dalam mengolah sumber daya alam dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Negara tersebut, pendidikan merupakan bagian dari investasi yang dapat menguntungkan.
Pendidikan berbasis teknologi pasti tidak selamanya dapat berjalan seperti yang diinginkan oleh masyarakat. Terdapat beberapa faktor kelemahan dalam pendidikan berbasis teknologi, salah satunya yaitu faktor ekonomi. Masyarakat dengan golongan ekonomi rendah akan merasa sulit karena mereka tidak memiliki sarana seperti Handphone, sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran.
Namun, supaya mewujudkan potensi ekonomi teknologi secara penuh pemerintah menyakinkan prioritas harus dipertimbangkan. untuk menangani suatu koneksivitas menjadi yang teratas, pemerintah telah memiliki rencana untuk menyelesaikan masalah koneksivitas itu dengan membangun stasiun transmisi pangkalan di 5.000 desa sekaligus memperluas jaringan 4G dan meningkatkan laju internet secara nasional sehingga bisa membantu masyarakat dengan golongan ekonomi rendah supaya mereka juga merasakan efek dari kecanggihan teknologi dan membantu mereka dalam hal pendidikan dan memudahkan mengakses informasi.
"Pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi, juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan."Â
penulis,Â
Friska Maria
Mahasiswi Universitas HKBP Nommensen Medan
prodi Bahasa & Sastra Indonesia
