Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mempersiapkan pembekalan bagi guru melalui program guru penggerak. Program ini berisi pendidikan kepemimpinan guna mempersiapkan pionir - pionir perubahan untuk mendongkrak kemajuan pendidikan di Indonesia. Nadiem Makarim juga mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) agar lulusan program guru penggerak ini diprioritaskan untuk menjadi kepala sekolah atau pengawas.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Pemerintah menegaskan bahwa jalur kepemimpinan pendidikan ke depan adalah dari jalur guru penggerak.
Â
Program guru penggerak ini terbuka bagi seluruh guru di Indonesia. Meski terbilang baru dan masih dalam proses pengembangan, tetapi program ini sudah berhasil dijalankan dengan baik dan memberikan dampak yang besar bagi guru dan pembelajaran dikelas.
Menurut salah satu peserta program guru penggerak angkatan 8 dari Kabupaten Solok, Seswenti Yusra, " "Pasti setiap program yang sudah direncanakan dengan baik seperti ini ada manfaatnya bagi guru. Tujuan akhir nya pasti untuk siswa. Pendidikan tujuannya sudah jelas untuk siswa, bagaimana siswa tersebut bisa melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya dan motivasi belajar itu datang dari diri siswa itu sendiri."
"Semenjak mengikuti program guru penggerak ini saya merasa lebih bisa mengendalikan diri dan mengontrol emosi, bagaimana bersikap dan mengambil keputusan ketika terjadi permasalahan di sekolah",sambungnya.
Selain dalam pembelajaran dikelas, pendidikan kepemimpinan bagi guru ini juga memberikan pesan-pesan dan menegaskan kembali peran guru pada muridnya. Tidak hanya sebatas mengajar dan memberikan materi dikelas, tetapi juga bagaimana bersikap dan menyelesaikan masalah. Guru tidak hanya bertindak sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran tetapi juga sebagai motivator dan demonstrator bagi siswa.
Untuk mengikuti program guru penggerak, harus melalui beberapa tes dan tahap seleksi terlebih dahulu. Mulai dari tes bakat skolastik, menulis esai dan dilanjutkan dengan tes wawancara dan simulasi mengajar. Dan program ini gratis tanpa dipungut biaya. Jika lulus maka peserta calon guru penggerak ini akan mengikuti program pembekalan selama sembilan bulan untuk nantinya bisa mendapatkan sertifikat guru penggerak. Sertifikat ini nantinya juga digunakan sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah.
Mendikbudristek meyakini selama 5 sampai 10 tahun ke depan, perubahan besar akan terjadi dari para Guru Penggerak dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
