Mohon tunggu...
Frisch Young Monoarfa
Frisch Young Monoarfa Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suami, ayah dua anak, pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Peluang Pertamina Menuju Otomotif Dunia

23 Agustus 2016   10:46 Diperbarui: 23 Agustus 2016   10:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
saat bloggers foto bersama di GIIAS2016

Geliat usaha Pertamina sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam, khususnya bahan bakar melangkah ke dunia internasional dengan meluncurkan Pertamax Turbo dan Dexlite untuk menyesuaikan standar emisi gas buang Euro 3. Pertamax Turbo dan Dexlite diproduksi Pertamina untuk menjawab tuntutan emisi gas buang yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kendaraan mdern.

Dexlite yang diproduksi untuk mesin diesel rencananya untuk memberikan alternative produk selain Solar48 dan Pertamina Dex. Dexlite hadir sebagai bahan bakar yang nyaman di kantong dengan kualitas yang lebih baik dari Solar48.

Pertamina meluncurkan Dexlite dengan tagline; Diesel hemat bertenaga, yang ditujukan kepada pengguna mobil-mobil Diesel modern dengan konstruksi mesin yang berkompresi lebih dari 12 (r>12). Disparitas harga antara Solar48 dengan Pertamina Dex memang memerlukan produk antara, yang benar-benar sesuai dengan kondisi mesin mobil diesel modern.

Mesin Diesel modern memang sangat berbeda dengan tehnik commonrail yang memerlukan bahan bakar lebih bersih. Asal tahu saja, bahan bakar mesin diesel mengandung 3 unsur seperti senyawa karbon(sedimen), sulfur dan air. Mesin dengan tehnik commonrail meniru mobil-mobil bensin yang menyemprotkan bahan bakarnya langsung ke mesin, yang berbeda dengan metode mesin diesel lama yang dihasilkan dari kompresi uap bahan bakar yang dipanaskan. Mesin diesel modern ini sudah direct injection, dimana mesin mampu nyala dalam suhu yang rendah sekalipun tanpa perlu dipanaskan lebih dahulu.

Mesin diesel dengan tehnik commonrail ini biasanya juga dilengkapi dengan turbocharger, supercharger atau gasoline direct injection. Jenis mesin ini akan mengalami banyak masalah ketika menggunakan Solar48, karena kandungan cetane yang masih rendah, sehingga jika ngotot menggunakan bahan bakar solar48, akan sering masuk bengkel untuk perawatan injection, penggantian solar filter yang lebih sering dan lain-lain.

Dengan Dexlite yang mengandung Cetane minimal 51 yang lebih tinggi, Pertamina menawarkan sebuah solusi ang lebih baik. Dexlite ditawarkan dengan harga yang relative murah jika dibandingkan harus menggunakan Pertamina Dex. Dexlite sudah cukup menjawab kebutuhan bahan bakar mesin diesel modern dan tuntutan akan bahan bakar yang ramah lingkungan. Kandungan sulfur Dexlite jauh lebih rendah dibanding dengan solar48 sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kondisi mesin yang ada.

Sayangnya belum semua SPBU di seluruh Indonesia sudah menyediakan Dexlite, sehingga pengguna mobil-mobil diesel modern harus cukup bersabar untuk dapat membeli produk ini. Sampai saat ini Pertamina sudah menyediakan Dexlite di 280 unit SPBU di 20 provinsi. Diharapkan hingga akhir Desember 2016, Dexlite dapat disebarkan lebih banyak lagi di SPBU-SPBU dan di provinsi-provinsi lain yang belum terlayani.

Dengan diproduksinya bahan bakar baru Pertamina seperti Pertamax Turbo dan Dexlite, diharapkan pola konsumsi masyarakat juga secara perlahan bisa berubah, karena penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan sesuai dengan tuntutan jaman, dan standard Euro yang ingin diterapkan pemerintah sangat bergantung pada kebiasaan masyarakat. Pertamina sebagai sebuah perusahaan hanya bisa menyediakan pasokan bahan bakar  sesuai dengan kewajiban yang dituntut oleh pemerintah dan masyarakat. Semua pemangku kepentingan (stake holder) harus ikut berpartisipasi dalam melaksakan keinginan pemerintah yang menerapkan standar emisi gas buang sesuai dengan Euro 3.

Para produsen otomotif yang memproduksi kendaraan bermesin diesel dengan teknologi modern sudah seharusnya mensosialisasi penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan kondisi mesin yang ada, bukan mengiyakan jika para penggunanya tetap ingin menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai. Alasan apapun yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah, apalagi semata hanya karena keuntungan financial sangat tidak diharapkan. Harusnya penjelasan perawatan yang lebih mahal karena menggunakan bahan bakar solar berkadar cetane rendah yang tidak cocok, bisa menggiring masyarakat untuk sadar menggunakan bahan bakar yang lebih berkualitas.  

Pertamina telah membuktikan bahwa BUMN ini dapat bersaing dengan produsen-produsen bahan bakar asing  dengan menghasilkan bahan bakar yang lebih berkualitas. Bahkan jika pemerintah mencanangkan untuk meningkatkan standar Euro4 di masa yang akan datang, Pertamina sudah siap menjawabnya, meski untuk rekonstruksi dan pembangunan kilang memerlukan investasi yang tidak sedikit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun