Mohon tunggu...
Frid gato Ma
Frid gato Ma Mohon Tunggu... Nelayan - KEA

ULTRAMEN _ VOLUNTARISME

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petasan

14 Mei 2018   09:44 Diperbarui: 14 Mei 2018   10:27 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

PETASAN

(save Surabaya)

 Sesaat setelah ledakan itu, Putra dan ayahnya yang baru saja menyelesaikan ibadat, hendak keluar dari gereja dan pulang ke rumah. Sontak mereka kaget saat berdiri di depan pintu gereja dan menatap situasi di halaman gereja  itu. semua porak poranda.

 "Ayah kenapa halaman gereja ini kotor sekali?", tanya polos Putra pada ayahnya.

"Mungkin tadi ada badai angin di luar, nak", jawab sang ayah.

"Lalu kenapa ada bekas api, motor yang terbakar, apa baru  saja ada demo di depan kapela?

 Apakah ada yang mendemo Tuhan. Apa karena doa mereka tidak dikabulkan ?"

Sang ayah hanya terdiam, berusaha menyembunyikan kebenaran dari si bocah.

"Ayah dengar tidak? saat kita berdoa tadi, ada ledakan petasan yang besar  di luar gereja? Aku mau ayah dibeliin petasan yang bunyinya nyaring seperti itu untuk tahun baru nanti."

"iya. Nanti ayah belikan", jawab ayah singkat

"Ayah lihat!, ada potongan daging yang berserakan. Daging apa itu ayah? Daging babi, sapi atau daging kelinci yang dipelihara oleh om lomo?", sambil menunjuk ke arah beberapa korban yang masih tergeletak tak bernyawa di depan gereja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun