PETASAN
(save Surabaya)
 Sesaat setelah ledakan itu, Putra dan ayahnya yang baru saja menyelesaikan ibadat, hendak keluar dari gereja dan pulang ke rumah. Sontak mereka kaget saat berdiri di depan pintu gereja dan menatap situasi di halaman gereja  itu. semua porak poranda.
 "Ayah kenapa halaman gereja ini kotor sekali?", tanya polos Putra pada ayahnya.
"Mungkin tadi ada badai angin di luar, nak", jawab sang ayah.
"Lalu kenapa ada bekas api, motor yang terbakar, apa baru  saja ada demo di depan kapela?
 Apakah ada yang mendemo Tuhan. Apa karena doa mereka tidak dikabulkan ?"
Sang ayah hanya terdiam, berusaha menyembunyikan kebenaran dari si bocah.
"Ayah dengar tidak? saat kita berdoa tadi, ada ledakan petasan yang besar  di luar gereja? Aku mau ayah dibeliin petasan yang bunyinya nyaring seperti itu untuk tahun baru nanti."
"iya. Nanti ayah belikan", jawab ayah singkat
"Ayah lihat!, ada potongan daging yang berserakan. Daging apa itu ayah? Daging babi, sapi atau daging kelinci yang dipelihara oleh om lomo?", sambil menunjuk ke arah beberapa korban yang masih tergeletak tak bernyawa di depan gereja.