Mohon tunggu...
Frida Wahyumi
Frida Wahyumi Mohon Tunggu... Karyawan BUMN -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Moeldoko, Bintang Terang dari Kediri

7 Juli 2018   16:59 Diperbarui: 7 Juli 2018   17:29 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/akunketansusu/

8 Juli 1957 atau sekitar 61 tahun yang lalu, lahir seorang anak di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kediri. Sang anak desa tersebut menorehkan tinta emas dalam kehidupannya dan sangat membanggakan bukan hanya bagi orang tua yang membesarkannya tetapi juga bagi bangsa yang dicintainya.

Anak tersebut bernama Moeldoko, seorang sosok yang dikenal masyarakat karena prestasi bukan kontroversi. Moeldoko merupakan putra bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfu'ah. Ia menikah dengan Koesni Harningsih dan memiliki 2 anak, yaitu Randy Bimantara dan Joanina Rachmaa

Ibarat kata pepatah padi, "semakin berisi semakin merunduk." Begitulah gambaran kehidupan Moeldoko saat ini. Sejak menyelesaikan pendidikan Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa, tak terhitung juga banyak peghargaan lain yang telah ia raih selama ini.

Selama karier militernya, Moeldoko juga banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun,  Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.

Sebagai prajurit, Moeldoko pernah mengikuti berbagai operasi militer antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada

Puncaknya pada tahun 2013 lalu, Moeldoko resmi ditetapkan sebagai Panglima TNI Republik Indonesia. Jabatan ini menjadikan mantan Kepala Staf Angkatan Darat terpendek dalam sejarah republik ini sebagai orang nomor satu dalam institusi militer TNI.

Moeldoko mengemban tugas sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Sebuah jabatan yang tidak mudah karena dilalui dengan dua presiden yag berbeda. Era SBY sampai 2014 dan memasuki era awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Dengan segudang prestasi yang ada, kita pantas bangga bahwa negara ini punya anak bangsa yang bisa membanggakan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di dunia internasional. Dari Moeldoko kita belajar bahwa kegigihan dan kerja keras adalah kunci untuk meraih kesuksesan walau berasal dari desa kecil sekalipun. Selain itu sikap rendah hati dan saling berbagi adalah kunci untuk tetap bersyukur dengan segala yang sudah ia raih selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun