Mohon tunggu...
Frida Anggraeni
Frida Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Awali

meskipun mengawali tak semudah mengakhiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Evaluasi Pembelajaran di Pos Paud Terpadu/PPT Kenanga

23 Desember 2021   02:04 Diperbarui: 23 Desember 2021   02:15 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan anak usia dini (PAUD) atau usia prasekolah adalah masa dimana anak-anak belum memasuki pendidikan formal. Rentang usia dini merupakan saat yang tepat dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan anak. 

Fungsi PAUD yaitu untuk membantu dan mengembangkan semua potensi anak ( fisik, bahasa, intelektual/kognitif, emosi, sosial, moral dan agama) dan meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.


Program Pos PAUD Terpadu merupakan program layanan PAUD yang diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB)  dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Pendidik Program Pos PAUD Terpadu adalah anggota masyarakat yang telah dipilih oleh masyarakat dan menjalankan tugasnya secara sukarela yang disebut dengan kader Kelompok Pos PAUD Terpadu atau istilah/sebutan lain yang sesuai dengan kebiasaan setempat dan dimungkinkan untuk mendapat pelatihan dan/atau magang guna kelancaran tugas.


Adapun kompetensi yang harus dimilik seorang pendidik program PPT adalah kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar. Kemampuan melaksanakan evalusai pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mesti dikuasi oleh seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai salah satu kompetensi profesionalnya.


Adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan memberikan dampak berupa stimulus, motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Evaluasi pembelejaran dilakukan guna memperbaiki proses pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.


Pos Paud Terpadu(PPT) Kenanga berada di Ds. Sepat Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur. PPT Kenanga berlokasi di Balai RW pedukuhan Sepat. Dalam satu kelas setiap pembelajaran berlangsung terdapat 1 guru utama dan 1 guru pendamping. PPT Kenanga hanya memilki 2 kelas pembelajaran dan satu ruangan untuk staf juga kepala sekolah.


Tujuan penulis melakukan observasi ini adalah untuk mengetahui pemilihan evaluasi pembelajaran paud di Pos Paud Terpadu (PPT) Kenanga Surabaya, dan juga implementasi evaluasi pembelajaran di Pos Paud Terpadu(PPT) Kenanga.


Kegiatan pembelajaran di PPT Kenanga dilaksanakan secara terpadu, yaitu berupa kegiatan yang merupakan satu kesatuan yang utuh serta saling terkait. Demikian pula penilaian atau evaluasi yang dilaksanakan di PPT Terpadu dilakukan secara menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Penilaian yang dilakukan terhadap anak dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis dan alat penilaian secara bersamaan. Misalnya dengan pengamatan dan potofolio serta wawancara.


Penilaian kegiatan belajar dan mengajar dilakukan setiap hari pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan SKH yang telah disusun. Penilaian ini dilakukan dengan menuliskan "terlaksana" ataupun "tidak terlaksana" pada kolom penilaian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kemudian,guru juga mengemukakan atau menuliskan alasan, kesulitan ataupun hambatan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.


Ada berbagai penilaian ataupun evaluasi pembelajaran di paud, di PPT Kenanga teknik evaluasi pembelajarn yang digunakan yaitu teknik Non Tes. Adapun instrument evaluasi pembelajaran yang digunakan PPT Kenanga pada teknik observasi yaitu  anekdot record, unjuk kerja, dan hasil karya. 


Non tes adalah penilaian yang dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan secara sistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati dokumen-dokumen yang ada (Sudijono, 2009). Hasil wawancara penulis, alasan mengapa PPT Kenanga memilih menggunakan teknik dan instrument tersebut yaitu karena dengan menggunakan nontes guru bisa menilai siswa secara komprehensif, bukan hanya dari aspek kognitif saja, tapi juga afektif dan psikomotornya.


Catatan Anekdot digunakan untuk mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan anekdot untuk mengetahui perkembangan anak yang indikatornya baik tercantum maupun tidak tercantum pada RPPH. Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi nama anak yang dicatat perkembangannya, kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak dan perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan anak selama berkegiatan.

Instrument unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya


Penilaian hasil karya merupakan penilaian terhadap hasil kerja anak yang dituangkan dalam bentuk karya konkret dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak, misalnya: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan coretan, hasil roncean, dll.


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, diperoleh data bahwa PPT Kenanga menggunakan teknik evaluasi pembelajaran Non Tes. Hasil observasi lainnya, instrument penilaian yang kerap digunakan PPT Kenanga yang digunakan yaitu catatan anekdot, unjuk kerja, dan penilaian hasil karya.


Teknik Tes evaluasi pembelajaran, tidak digunakan di PPT Kenanga ini. Sesuai hasil observasi penulis alasan PPT Kenanga tidak menggunakan teknik Tes adalah dikarenakan teknik Tes Penilain hanya berfokus pada aspek kognitif. Materi dan keterampilan yang sangat terbatas, tidak memerlukan nalar dan keterampilan pemecahan masalah. Tidak menilai dan menerapkan secara langsung untuk menyelesaikannya


Sesuai dengan prinsip kurikulum 2013 yang menekankan mengevaluasi secara detail dan menyeluruh. Dimana pendidik dituntut untuk melakukan evaluasi mendetail untuk tiap anak didik maka pemilihan instrument catatan anekdot di PPT Kengana adalah pemilihan instrument yang sangat tepat. Pendidik melakukan evaluasi dengan mencatat kegiatan harian secara umum, catatan spesifik tentang peristiwa dan perkembangan setiap individu.


Instrument yang dilakukan setiap pendidik sebenarnya memilki tujuan yang berbeda-beda pula sehingga perlu dilakukan pemilihan instrument yang tepat untuk setiap penilain pembelajaran. Hal ini ditujukan agar diharapkan mampu  memperbaiki proses pembelajaran dapat dicapai secara maksmal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun