Yogyakarta-Pandemi covid-19 yang menyebar di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia, telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap beragam aspek kehidupan.Â
Pada dunia pendidikan, tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar secara langsung di sekolah atau kampus karena setelah aturan pemerintah yang mengeluarkan surat edaran PSBB, segalanya dilakukan secara dalam jaringan (daring).Â
Selain itu, pada aspek perekonomian, beragam dampak besar timbul seperti pada aktivitas bekerja. Masyarakat yang biasanya bekerja di luar rumah, kini sebagian besar melakukan aktivitas tersebut rumah saja.
Perekonomian Indonesia tidak mulus begitu saja. Pada saat pandemi seperti sekarang, banyak pegawai di-PHK secara massal atau dirumahkan, pasalnya Indonesia mengalami defisit akibat virus yang menyebar dan tidak kunjung pulih.Â
Pendapatan masyarakat banyak yang menurun, bahkan mereka tidak dapat menambah penghasilan disebabkan karena minimnya lowongan kerja baru. Hal itu tentu saja membuat masyarakat menengah ke bawah kesulitan dalam mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan bertahan hidup.Â
Dari keberagaman pilihan yang ada, menjadi manusia silver (pengamen) adalah jalan terbaik yang dapat ditempuh oleh mereka.
Manusia silver merupakan fenomena sosial yang kerap kali banyak ditemukan di beragam kota besar, khususnya Yogyakarta. Biaya hidup yang tinggi membuat mereka mencoba memilih jalan ini untuk bertahan hidup.Â
Para manusia silver pada umumnya terdiri atas berbagai macam usia, dari kalangan pelajar sekolah dasar hingga orang dewasa. Keberagaman tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk mendapatkan penghasilan pada masa pandemi covid-19 sebagai upaya untuk bertahan hidup.
Dari observasi langsung yang dilakukan oleh pengamat yang dilakukan di perempatan lampu merah terminal giwangan Yogyakarta, tempat ini banyak terdapat manusia silver. Kehadiran manusia silver ini semakin membludak seakan menjadi tren pada masa pandemi covid-19.Â
Setelah memfokuskan kepada dua orang yang menjadi manusia silver dan pengguna jalan, dua orang manusia silver ini selalu menyodorkan kotak kosong kepada pengguna jalan untuk meminta uang kepada pengguna jalan tersebut setiap lampu merah menyala di sudut jalanan.Â
Mereka memulai aktivitasnya dari rumah pukul 7 pagi dan sampai rumah pukul 7 malam. 2 orang manusia silver ini mendatangi pengguna jalan saat lampu merah hanya dalam waktu 60 detik.Â