Mohon tunggu...
Freya Rana
Freya Rana Mohon Tunggu... Ilmuwan - University of Indonesia

University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biologi Laut: Dampak dari Tumpahan Minyak di Teluk Meksiko terhadap Ekosistem Laut

16 Desember 2019   10:12 Diperbarui: 9 Juli 2021   21:01 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Penyelamat Pantai Amerika Serikat membendung tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Sumber: dunia.tempo.co

Teluk Meksiko menjadi lokasi dari dua polusi tumpahan minyak terbesar di laut, yaitu : tumpahan Deepwater Horizon (DWH) pada tahun 2010 dan tumpahan Ixtoc I pada tahun 1979 - 1980. Peningkatan permintaan minyak meningkatkan resiko terjadinya tumpahan minyak di laut dengan banyaknya eksplorasi, produksi, dan transportasi di laut. Polusi tumpahan minyak memiliki tingkat toksisitas yang dapat merusak ekosistem laut.

Ketika minyak terbawa sampai ke pantai, maka minyak akan menyebabkan dampak negatif yang besar terhadap lingkungan di sekitar pantai yang cenderung lebih rentan terhadap polusi tumpahan minyak. Tumpahan minyak akan menyebabkan kerusakan besar di daerah rawa, padang lamun, dan terumbu karang. Sifat toksisitas dari tumpahan minyak akan menurunkan kemampuan organisme laut untuk bertahan hidup. Kerusakan fisik dan biokimia pada organisme akan muncul karena komponen minyak akan mengganggu metabolisme sel. Komponen minyak yang dikenal beracun bagi organisme yaitu senyawa volatil organik (VOC) seperti benzene, toluene, ethylbenzene, dan xylene.

Tumpahan minyak di laut dapat menurunkan kelimpahan plankton. Paparan minyak mentah dan dispersan menyebabkan peningkatan toksisitas pada phytoplankton, ciliate, dan copepoda. Phytoplankton memegang peran sentral sebagai produsen di laut dan wilayah pesisir. Phytoplankton dikonsumsi oleh zooplankton.  Selanjutnya, zooplankton akan dikonsumsi oleh organisme pada level trofik yang lebih tinggi dalam jaring makanan. Tumpahan minyak di laut dapat langsung dikonsumsi oleh banyak zooplankton.

Hal tersebut akan berpengaruh pada rantai makanan, karena senyawa toksik dari tumpahan minyak akan menyebabkan adanya bioakumulasi senyawa tersebut hingga ke level trofik yang lebih tinggi. Minyak yang tumpah akan mengambang dan menyebabkan beberapa spesies seperti burung laut dan mamalia laut yang melakukan pernafasan di permukaan laut menjadi lebih rentan terhadap paparan minyak. Jalur toksisitas pada spesies yang berbeda sangat banyak seperti kematian telur secara massal, disfungsi jantung, dan kerusakan DNA. 

Berdasarkan hasil penelitian, tumpahan minyak memberikan dampak negatif terhadap fisiologi organisme di Teluk Meksiko. Ikan yang diteliti diantaranya adalah yellowfin tuna, bluefin tuna, dan embrio mahi-mahi. Beberapa dampak negatif tersebut diantaranya adalah perubahan struktur dan fungsi jantung pada tahap embrionik, efusi perikardial, dan deformitas morfologi. Tumpahan minyak juga dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang seperti kehilangan jaringan dan sklerit membesar. Komunitas makrofauna dan meiofauna umumnya hidup berdekatan dengan terumbu karang.  Dengan adanya kerusakan terumbu karang, maka kelimpahan dan keanekaragaman makrofauna dan meiofauna akan menurun.

Daftar acuan :

Buskey, E. J., White, H.K., & Esbaugh, A. J. 2016. Impact of Oil Spills on Marine Life in the Gulf of Mexico: Effects on Plankton, Nekton, and Deep-Sea Benthos. Journal of Oceanography.  Vol 29 (3). 10 hlm.

Chang, S.E., Stone, J., Demes, K., & Piscitelli, M. 2014. Consequences of Oil Spills: a review and framework for informing planning. Ecology and Society. Vol 19 (2). 26 hlm.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun