Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memorial KAYD II 2019

29 September 2019   17:24 Diperbarui: 29 September 2019   20:05 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pribadi: Panitia KAYD 2019

Waktu terus berputar. Benar kata Filsuf Heraclitos; pantarei; segala sesuatu selalu berubah; segala sesuatu selalu bergerak. Perubahan adalah dasar bagi keberadaan. Berada berarti berubah.

Ada kemarin, ada hari ini dan ada hari esok. Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah cerita tentang kebersamaan dan esok adalah harapan.

dok.pribadi
dok.pribadi
Memang benar kata Kitab Pengkhotbah; segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk senang; ada waktu untuk galau. Ada waktu untuk bertemu; ada waktu untuk berpisah.Jangan tanyakan kenapa kita berpisah tetapi tanyakanlah kenapa kita bertemu. Jangan tangisi perpisahan tetapi kenanglah bahwa kita pernah bertemu dan bersama.
Hal yang sama baru saja dilewati dalam momen KAYD 2019 di Dekenat Malaka, Kabupaten Malaka, 22-27 September 2019.

dok.pribadi
dok.pribadi
Ada canda, ada tawa; ada yang marah, ada yang sabar; ada yang pergi; ada yang tetap.22/09/19, persiapan-persiapan dilakukan. 25/09/19, peserta KAYD berdatangan, berpusat di sekitar Kota Betun.

Indahnya kebersamaan seindah taman Eden belum ternoda oleh bercak-bercak dosa. Terlalu berat untuk dilupakan. Kalaupun ada yang sakit, itu karena rindu yang terlalu menuntut.

dok.pribadi
dok.pribadi
Keuskupan Atambua Youth Day 2019, momen yang luar biasa.Baru kali ini, saya temukan orang muda sebanyak itu. Tidak hanya itu, kegembiraan semacam itu inginnya terus berlanjut.

Ada Rm. Ady Ampolo, ada Rm. Yanto Bere, ada Rm. Melki Meak ada Rm. Marsel Nai Kei, ada Rm. Lando, ada Rm. Edo Oeleu, Sr. Imelda. Mereka sosok-sosok setia yang luar biasa. Kesetiaan mereka adalah gerbang menuju spirit kekuatan kaum muda, khususnya bagi panitia KAYD 2019.


Ada Om To, Roni, Ima, Okto, Inyo, Very, Timeng Klau, Linda, Isabella, Adel, Ranti, Sherly, Seni, Yono, Dami, Rius, Datus, Andry, Ignas, Tary, Mega, Ignas, Keraf, Petrus, Angky, Libra, Rio Gonzaga, Om Je, Eddy (LC), Apo Nahak, Ayu, Marianus, Eka, Ika, Ira, Rikus. Mereka sosok-sosok yang luar biasa.

dok.pribadi
dok.pribadi
Saya melihat kegembiraan bekerja, terpancar dari raut wajah mereka. Jumlah gerak tangan dan kaki, tak terhitung.Telinga mereka kebal kritik dan marah. Apapun kata orang, mereka tetap setia.

Sungguh Gereja benar, menempatkan kaum muda sebagai tulang punggung Gereja. Apa yang dikatakan oleh Paus Fransiskus tentang peranan Kaum Muda dalam Gereja Katolik, sungguh dirasakan dalam momen KAYD 2019.
Kerlap-kelip lampu, indanhya ibarat Surga yang penuh dengan tatapan-tatapan Allah.

Alunan musik dan syair dalam momen KAYD 2019 menuntun kaum muda untuk sadar sendiri, ternyata kebersamaan yang baik selalu berarti ada dan bergerak bersama.
Ada lagu KAYD 2019, aransement Kaka Rony. Bersukacitalah karena kita adalah saudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun