Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membunuh Bosan

23 Maret 2019   17:52 Diperbarui: 23 Maret 2019   17:55 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumpek ini ingin kubayar kalau ia mau. Aku ingin dia pergi jauh-jauh, sama seperti para penista membunuh damai.

Lebih baik membunuh bosan daripada bosan membumi. Aku heran, mereka yang kelak mengotori sendiri tangan mereka karena ingin mengubur logam dalam lumpur, mereka terus melakukannya tanpa henti bosannya.

Aku ingin ke sana, kalau boleh, bertemu mereka dalam segala kemewahan. Kalaupun mereka tak mau atau tak tahu atau tak rela untuk membunuh rasa bosan mengubur logam dalam lumpur, aku bersedia membunuh rasa itu tanpa mau menerima dan minta sepeser pun.  

Aku ingin tunjukan kepada mereka, yang berlengan panjang untuk membungkus parfum elit, biar mereka tahu bahwa untuk membunuh rasa bosan, itu cukup sederhana. Cukup dengan tidak mau menerima dan meminta sepeser pun dari siapapun kalau melebihi hasil keringat yang membasahi baju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun