Uang, selembar, sekeping penuh misteri. Untung-rugi, jatuh-bangun. Uang, membidik bak senjata kaprah menumpas jabatan.
Uang itu racun. Uang itu setan. Ah...salah...bukan itu...Uang tak salah...uang tak berakal...uang itu sejahtera bukan nafsu.
Uang itu pahlawan. Benar, uang itu pahlawan. Hanya saja, sejumlah tampuk salah mengantonginya dengan mata tangan rakus dan benak tak peduli..
Uang itu dagang. Tak salah kalau para pedagang sayur sukses karena keringat mereka sendiri.
Uang itu butuh keringat tetapi bukan keringat palsu, buatan niat ingin menjabat dan nafsu ingin memiliki dunia dalam saku.
Uang itu ada di saku tetapi bukan diambil dengan cara membuat lubang dengan jarum nafsu.
Uang, jayalah selagi martabatmu dalam jalan yang benar. Uang jayalah, selagi para tak berdaya mengantongimu dalam semangat Pancasila.