Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Uangku, Pahlawanku

16 Maret 2019   10:48 Diperbarui: 16 Maret 2019   11:27 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jakarta.tribunews.com

Uang, selembar, sekeping penuh misteri. Untung-rugi, jatuh-bangun. Uang, membidik bak senjata kaprah menumpas jabatan.

Uang itu racun. Uang itu setan. Ah...salah...bukan itu...Uang tak salah...uang tak berakal...uang itu sejahtera bukan nafsu.

Uang itu pahlawan. Benar, uang itu pahlawan. Hanya saja, sejumlah tampuk salah mengantonginya dengan mata tangan rakus dan benak tak peduli..

Uang itu dagang. Tak salah kalau para pedagang sayur sukses karena keringat mereka sendiri.

Uang itu butuh keringat tetapi bukan keringat palsu, buatan niat ingin menjabat dan nafsu ingin memiliki dunia dalam saku.

Uang itu ada di saku tetapi bukan diambil dengan cara membuat lubang dengan jarum nafsu.

Uang, jayalah selagi martabatmu dalam jalan yang benar. Uang jayalah, selagi para tak berdaya mengantongimu dalam semangat Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun