Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat buat Ayah-Ayahan

1 Maret 2019   09:18 Diperbarui: 1 Maret 2019   09:33 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lupa pulang, ah...itu biasa. Tak salah selagi masih senang. Toh ku pulang usai tubuh terlelap dalam libido

Tak peduli entah ada tidak sepiring nasi. Bila perlu pergi tong sampah, pilih dot susu di sana, buat diamkan tangisan si cilik yang membosankan.

Aneh..sakit...tatkala burung piaraan lebih pandai pulang sangkar. Seusai tubuh berbaring dalam nikmat, ada nikmat lain yakni lupa

Narasi alkohol bak si pandai menulis buku. Ribuan jumlah kata tak teratur maknanya. Kalaupun ia pulang, ia hanya pulang untuk pamer baju barunya.

Ayah-ayahan. Waspadalah gadis-gadis belia. Harkatmu, tidak boleh murah. Tubuhmu bukanlah jalan pintas buat para preman mendirikan gubuknya.

Ayah-ayahan. Waspadalah. Surga jangan salah dibawa ke tong sampah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun