Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memilih Sebagai Sebuah Tindakan Filosofis

26 Juni 2018   23:33 Diperbarui: 26 Juni 2018   23:44 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2018-2019 tepat kita sebut sebagai tahun politik. Disebut demikian karena jedah waktu ini sarat dengan perhelatan dalam suksesi kepemimpinan dari tingkat lokal, regional hingga nasional. 

Berbagai komentar dengan beragam sudut pandang dapat kita temukan entah melalui media online maupun media cetak untuk menyorot situasi dan figur-figur yang terlibat langsung dalam suksesi. Semua itu demi memilih pemimpin yang pro-rakyat dan menjunjung tinggi kesejahteraan umum.

Khusus di NTT ini, dalam dekat akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah skala regional atau Gubernur. Ada empat Paslon Gubernur yang bertarung dalam momen pemilu ini yakni Esthon-Chris, Marianus-Emi, Benny-Benny dan Victor-Yoseph.

Ke-empat Paslon Gubernur ini tentunya telah melalui seleksi yang mantap dan simpatisan politik pun tentu tidak sedikit.

Sebagai masyarakat NTT dan sekaligus sebagai pemilih, keterlibatan memilih patut dihayati tidak sekedar sebagai sebuah rutinitas politik tanpa nilai melainkan patut dihayati sebagai sebuah tindakan kebijaksanaan. Di sinilah maksudnya bahwa seorang pemilih yang cerdas (Ratio-Nurani), ialah adalah "Filsuf".

Julukan Filsuf terhadap setiap pemilih ini bergerak dari titik tolak paham akan filsafat sebagai pandangan hidup bagi semua orang.

Di sini, memilih sebagai seorang filsuf berarti menempatkan kepentingan umum yang berstandar pada kualitas figur dan program sebagai patokan untuk menentukan pemimpin.

Dengan demikian, tindakan memilih tidak hanya sekedar bermakna politik melainkan melampaui itu, tindakan itu bercorak filosofis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun