Mohon tunggu...
Freema H. Widiasena
Freema H. Widiasena Mohon Tunggu... Buruh - Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Suka menyendiri dan suka bersama. Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Radio Komunikasi

11 Agustus 2019   09:11 Diperbarui: 11 Agustus 2019   09:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

"Rem.... rem... rem....!"

Begitu komander (commander/leader/road-captain) memberikan arahan.

Bila pada umumnya barisan kendaraan akan mengerem satu per satu: yang paling depan mengerem, kemudian belakangnya ikut mengerem, belakangnya lagi menyusul mengerem, belakangnya lagi baru mengerem, demikian seterusnya.

Dengan adanya panduan melalui radio komunikasi, barisan konvoi kendaraan akan bisa mengerem lebih serentak, mirip rangkaian gerbong kereta api yang semuanya mengerem secara bersamaan.

Dengan demikian, potensi kecelakaan bisa dikurangi/diminimalisasi.

Itulah salah satu pentingnya radio komunikasi (handy talkie/walkie talkie) dalam konvoi kendaraan, semisal saat kita sedang turing.

Radio komunikasi akan menjadi indera keenam bagi para pengemudi dalam barisan konvoi kendaraan.

"Ah, turing tuh nyantai aja. Yang penting sampai ke tujuan. Saya enggak suka kalo turing musti cepat-cepat, buru-buru, tergesa-gesa!"

"Begini gaes, kita juga enggak mau kelamaan di jalan. Bisa bikin capek, lelah, suntuk, bosan, dan acara turing kita yang menyenangkan malah jadi menjemukan. Makanya kita musti koordinasi melalui radio komunikasi, bisa semua bisa barengan!"

"Begini sajalah: kita terpisah-pisah enggak apa-apa. Yang penting sampai tujuan!"

Yakh, menggunakan radio komunikasi sebenarnya adalah pilihan. Mau turingnya nyantai ataupun cepat sampai, itu pilihan grup konvoi, jika memutuskan untuk konvoi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun