Mohon tunggu...
Isna R. Retnaningsih
Isna R. Retnaningsih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

write to feels better, read to know another, share for the best future | hope Allah always blessed us for our struggle

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Agar Jaminan Produk Halal Indonesia Menjadi "Global Halal Leader"

8 Januari 2018   16:36 Diperbarui: 8 Januari 2018   16:55 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak bisa dipungkiri, fenomena produk halal menjadi tren negara-negara dunia. Halal tak hanya dilirik oleh negeri-negeri Muslim tetapi juga oleh negara-negara dengan mayoritas penduduk Non Muslim, seperti Thailand, Jepang, dan Amerika Serikat. 

Negara-negara ini bahkan lebih peduli produk halal dibandingkan Indonesia yang notabene memiliki mayoritas penduduk Muslim terbesar dunia. Hal ini diperkuat oleh data dari Yayasan Produk Halal Indonesia (YPHI). YPHI menyebutkan bahwa Indonesia belum masuk dalam dalam sepuluh besar dunia untuk kategori "halal food".

Ironis memang, negeri mayoritas Muslim sudah seharusnya mampu menjadi leader dalam penyediaan produk halal dan juga penyelenggaraan Jaminan Produk Halal masih kalah bersaing dengan negeri lainnya. Lalu, bagaimana agar Indonesia mampu menjadi leader dalam jaminan produk Halal di mata dunia?

1. Membentuk Peraturan dan Badan Jaminan Produk Halal yang lebih Profesional

Pembentukan perundang-undangan atau peraturan sangat penting sebagai ujung pangkal pemberlakuan produk halal di Indonesia. Adanya UU No.30 Tahun 2014 adalah salah satu bentuk keseriusan Pemerintah dalam memberlakukan produk halal di tengah-tengah masyarakat khususnya para pelaku bisnis makanan.

Selain itu, telah disahkannya BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) menjadi suatu langkah nyata Pemerintah untuk meningkatkan profesionalitas Badan yang mengelola jaminan halal tersebut. 

Ke depannya, keberadaan BPJPH tetap harus melakukan sinkronisasi dengan MUI yang sebelumnya sudah mengelola Sertifikasi Halal ini. Jangan sampai karena perebutan kepentingan, mengesampingkan tujuan bersama dalam pengelolaan Jaminan Produk Halal.

2. Tak hanya "komersialisasi" tetapi juga Mainstream Opini

Salah satu hal yang mungkin luput dari perhatian kita adalah memandang peluang produk halal hanya dari sudut pandang komersil. Kita berpikir bahwa produk halal hanya sebagai barang dagangan yang semakin laku di dunia, maka kita harus ikut jualan. Padahal berbicara tentang halal, adalah lebih dari sekedar komersialisasi.

Meningkatnya kesadaran akan produk halal tak terlepas dari peran dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat dunia. Hal ini terbukti dengan adanya gelombang opini syariah Islam di Indonesia maupun gelombang meningkatnya penduduk yang menjadi muallaf (berpindah menjadi agama Islam). 

Salah satu data yang mendukung hal ini adalah Riset dari NatCen British Social, menyatakan bahwa sekitar 4,7% penduduk Inggris mendeklarasikan diri sebagai seorang Muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun