Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama dengan Susilo Bambang Yudhoyono (Mantan presiden ke-6) dan Joko Widodo (Mantan presiden ke-7) telah meresmiskan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (24/2/2024).
Salah satu poin penting di balik Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 adalah dengan pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Danantara.
Menariknya, Sebagai mahasiswa Program Studi PJJ Komunikasi Universitas Siber Asia, saya pun akan mengkaji peristiwa besar tersebut dari perspektif equalitarian style (gaya komunikasi persamaan).
Di mana, presiden Prabowo Subianto berusaha untuk mengkomunikasikan gagasan besarnya, terutama visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, yang terjawantahkan dalam misi atau 8 Asta Cita-nya.
Pertama-tama Prabowo Subianto tidak menjadikan dirinya sebagai sentrisnya pemerintahan Indonesia. Kendati Prabowo adalah presiden atau kepala negara Indonesia.
Melainkan, Ketua Umum partai Gerindra tersebut, turut menginisiasi gaya komunikasi persamaan (equalitarian style) dengan melibatkan seluruh stakeholder internal (stafnya di lingkungan kementerian) hingga pihak eksternalnya untuk merumuskan sekaligus memantau jalannya Badan pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Kehadiran SBY dan Joko Widodo bukan sebatas Penasihat Danantara. Bukan pula sebagai aksi balas budi presiden Prabowo Subianto terhadap dukungan kedua figur publik tersebut dalam pemilihan presiden tahun lalu.
Melainkan, Prabowo Subianto ingin menunjukkan kepada masyarakatnya termasuk pihak luar negeri, bahwasannya di era kepemimpinananya, fleksibilitas, keterbukaan serta komunikasi dua arah sangat tepat dan efesien untuk memajukan bangsa Indonesia di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Kendati, Prabowo adalah mantan Menteri Pertahanan ke-26 Indonesia periode 2019 - 2024, yang notabene komunikasinya bersifat linear atau satu arah. Layaknya komunikasi di lingkungan TNI yang anggotanya selalu siap mengikuti instruksi pimpinannya, tidaklah tepat untuk diterapkan di era kepemimpinannya.
Inilah kelebihan presiden Prabowo Subianto yang tidak piawai dalam urusan meracik strategi pertempuran di medan perang. Melainkan Prabowo juga merupakan seorang pakar komunikasi yang selalu menginspirasi generasi muda tanah air untuk membuka diri dengan insight atau masukan dari semua pihak, guna meningkatkan kualitas diri.