Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Perspektif Tafenpah|| Jika berkenan, mampirlah di Portal saya Tafenpah.com dan Indocaregiv.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kajian Gaya Komunikasi Equalitarian Style Presiden Prabowo Subianto, SBY dan Jokowi di Balik Berdirinya Danantara

1 Maret 2025   01:41 Diperbarui: 1 Maret 2025   01:41 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian gaya Komunikasi persamaan (Equalitarian Style) Presiden Prabowo Subianto, SBY dan Jokowi Widodo di balik Danantara. Hasil olahan Tafenpah.com

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama dengan Susilo Bambang Yudhoyono (Mantan presiden ke-6) dan Joko Widodo (Mantan presiden ke-7) telah meresmiskan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (24/2/2024).

Salah satu poin penting di balik Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 adalah dengan pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Danantara.


Menariknya, Sebagai mahasiswa Program Studi PJJ Komunikasi Universitas Siber Asia, saya pun akan mengkaji peristiwa besar tersebut dari perspektif equalitarian style (gaya komunikasi persamaan).

Di mana, presiden Prabowo Subianto berusaha untuk mengkomunikasikan gagasan besarnya, terutama visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045, yang terjawantahkan dalam misi atau 8 Asta Cita-nya.

Pertama-tama Prabowo Subianto tidak menjadikan dirinya sebagai sentrisnya pemerintahan Indonesia. Kendati Prabowo adalah presiden atau kepala negara Indonesia.

Melainkan, Ketua Umum partai Gerindra tersebut, turut menginisiasi gaya komunikasi persamaan (equalitarian style) dengan melibatkan seluruh stakeholder internal (stafnya di lingkungan kementerian) hingga pihak eksternalnya untuk merumuskan sekaligus memantau jalannya Badan pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Kehadiran SBY dan Joko Widodo bukan sebatas Penasihat Danantara. Bukan pula sebagai aksi balas budi presiden Prabowo Subianto terhadap dukungan kedua figur publik tersebut dalam pemilihan presiden tahun lalu.

Melainkan, Prabowo Subianto ingin menunjukkan kepada masyarakatnya termasuk pihak luar negeri, bahwasannya di era kepemimpinananya, fleksibilitas, keterbukaan serta komunikasi dua arah sangat tepat dan efesien untuk memajukan bangsa Indonesia di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Kendati, Prabowo adalah mantan Menteri Pertahanan ke-26 Indonesia periode 2019 - 2024, yang notabene komunikasinya bersifat linear atau satu arah. Layaknya komunikasi di lingkungan TNI yang anggotanya selalu siap mengikuti instruksi pimpinannya, tidaklah tepat untuk diterapkan di era kepemimpinannya.

Inilah kelebihan presiden Prabowo Subianto yang tidak piawai dalam urusan meracik strategi pertempuran di medan perang. Melainkan Prabowo juga merupakan seorang pakar komunikasi yang selalu menginspirasi generasi muda tanah air untuk membuka diri dengan insight atau masukan dari semua pihak, guna meningkatkan kualitas diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun