Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Diary

Macetnya Jakarta Jelang Bukber

11 April 2023   23:10 Diperbarui: 11 April 2023   23:16 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SnapShot Tafenpah.com seputar macetnya Jakarta

Salam jumpa sobat diaspora! Sebagai diaspora atau perantau di kota metropolitan Jakarta, tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah 'MACET,' bener kan?

Mengulik seputar macet, rasanya pikiran kita sudah disesaki  dengan bejibun bau knalpot, ugal-ugalan para pengguna jalan, takut terlambat, polusi kendaraan, dan masih banyak perasaan lainnya.

Tapi, tahu enggak, kalau suasana macet juga kadang mendatangkan berkat, lho. Di antaranya, kita bisa ber-say -hello dengan pengendara lain, membaca berita daring, mengamati perilaku pengendara, dll.

Namun, hal yang lebih urgen atau penting saat ini adalah kerinduan para pekerja untuk buka bersama/bukber keluarga di rumah.

Nuansa ini berhasil diabadikan oleh Tafenpah.com dalam bentuk SnapShot.

Walau snapshot atau foto-foto seputar macetnya kota Jakarta belum profesional. Tapi, setidaknya dapat memberikan secuil insight, dong bagi para pembaca. Terutama yang berada di luar Jabodetabek yang tak pernah mengalami macet.

Snapshot Tafenpah.com seputar macet Jakarta
Snapshot Tafenpah.com seputar macet Jakarta

Tampak dengan jelas, pengendara yang berada di depan penulis ini sedang mengamati kondisi di depannya, terutama kendaraan yang berasal dari arah Timur lampu merah Cengkareng, Jakarta Barat.

Selepas lampu hijau, pengedara ini beserta ratusan pengendara lainnya tancap gas melintasi jalanan metropolitan menuju kontrakannya masing-masing, untuk menikmati buka bersama sanak familinya tercinta.

Penulis pun ikut-ikutan euforia ngebut-ngebutan sepanjang jalan dalam lensa dokumentasi .

Matahari kian tenggelam bersama jutaan manusia beserta kendaraannya. Rasa rindu akan dahaga spiritual pun mulai berkejaran, melintasi jutaan imaji di balik setiap pekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun