Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Sensasi dan Eksistensi dari Kebijakan Sekolah Pagi di NTT

4 Maret 2023   21:05 Diperbarui: 4 Maret 2023   21:10 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat beserta sejumlah tokoh pendidikan dan tokoh agama di kota Kupang | Foto: Fredy Suni

Sebagai kelompok netral, saya sependapat dengan kebijakan gubernur NTT yang mewajibkan dua sekolah unggulan untuk memulai aktivitas belajar pada pagi hari, tepatnya pukul 5.00 WITA.

Alasannya energi positif di pagi hari diyakini mampu meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Selain siswa-siswi juga dapat mengatur jam tidur malamnya.

Namun, di lain sisi, pemikiran masyarakat yang kontra adalah mengantisipasi terjadinya kekerasan dalam hal apa pun. Mengingat di pagi-pagi buta yang aktivitas warga belum sepenuhnya normal, bisa saja dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab untuk mencelakai siswa/siswi. Terlebih anak-anak perempuan. Misalnya kasus pemerkosaan, dll.

Di sini saya dan kamu bisa menarik kesimpulan sementara yakni; kebijakan ini dapat memberikan dua peluang.

Peluang pertama adalah mengajarkan anak-anak untuk mau tak mau harus menerima perubahan. 

Kedua: banyak masyarakat yang belum menyetujui kebijakan dari gubernur NTT. Karena mereka merasa kebijakan tersebut secara sepihak, tanpa adanya dialog antara pemerintah dan masyarakat.

Lantas, apakah kebijakan ini termasuk sensasi atau sarana mencari pengakuan eksistensi diri, ataukah hanya sebagai ruang pengalihan isu-isu korupsi yang terjadi di BANK NTT saat ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun