Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Waspada! Indonesia Memasuki Tahun Genting, di Tengah Pesta Demokrasi

23 Januari 2023   02:06 Diperbarui: 23 Januari 2023   02:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada!Indonesia memasuki tahun genting di tengah pesta demokrasi 2024 | Gambar: Medcom

Masyarakat Indonesia biasanya aman, setelah pesta demokrasi. Tapi, kehidupan sosial masyarakat Indonesia akan bumerang menjelang pesta demokrasi. Karena ada permainan instrumen politik adu domba dari aktor-aktor yang ingin memenangkan jagoanya.

Meskipun dalam etika sosial sudah dikatakan bahwasannya tidak dibenarkan seseorang untuk menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Namun, etika ini tampaknya sudah tidak berlaku lagi di zaman pertarungan egosentris.

Miris! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan fenomena kehidupan masyarakat di tengah multikulturalisme.

Sejatinya, di dunia ini tidak ada yang benar-benar murni jujur sih. Tapi, ya minimalkan segala sesuatu itu harus diletakan pada human interest.

Karena nilai-nilai kemanusiaan itu jauh lebih penting daripada masa jabatan 5 tahun dst.

Seorang pewarta atau pemberi kabar gembira, biasanya meletakkan dasar pelayanannya pada asas kedamaian, kesejahteraan, dan kenyamanan di tengah tugas hariannya.

Namun, apa yang akan terjadi, bila pewarta itu merupakan seorang provokator di belakang layar?

Dalam konsep peribahasa latin, kita akan menamakan si provokator tersebut dengan istilah  "HOMO HOMINI LUPUS" yang berarti manusia adalah serigala bagi sesamanya.

Memang benar adanya. Karena sisi kebinatangan kita itu selalu berorientasi pada permusuhan, terutama dalam mereakisasikan mimpi-mimpi dari segelintir orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun