Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perpanjangan Masa Jabatan Presiden tak Masalah bagi Rakyat

14 September 2021   11:47 Diperbarui: 14 September 2021   12:01 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasional.Kompas.com

Sebagai rakyat marginal, tentu saya merasa tidak nyaman dengan keadaan di ruang publik saat ini. Terutama soal tarik-ulur Pemilu dan Pilkada 2024. Alasan mendasar dari diskursus ini adalah soal beban moral dan mental kami selaku rakyat marginal yang masih berjuang untuk memperbaiki keretakan hubungan kami bersama diri sendiri, keluarga, lingkungan dan alam sekitar. Akibat Pandemi Covid-19 yang belum pasti, kapan berakhirnya.

Akan tetapi, di luar batas kemampuan kami selaku rakyat marjinal, wacana pemilu 2024 seanter terdengar dan suaranya menggema hingga pelosok-pelosok negeri ini.

Tentu saja ini akan menjadi polemik yang hangat di lingkungan pemerintahan. Karena antara partai Koalisi dan Oposisi akan saling berunjuk gigi demi mengamankan tiket nomor 1 di republik ini.

Sebelum kita membahas lebih jauh lagi, kita akan mencoba untuk melihat arti dari partai Koalisi dan Oposisi dari sudut KBBI; "Koalisi adalah kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara dalam parlemen. Sedangkan, partai Oposisi adalah partai penentang di dewan perwakilan dan sebagainya yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijakan politik pemerintahan yang berkuasa saat ini."

Menakar Tanggapan  Partai Koalisi dan Oposisi Dari Sudut Filsafat Kebebasan

Dalam buku Filsafat Kebebasan karya Dr. Nico Syukur Dister OFM, terutama dalam kata pengantar, ia menjelaskan sepintas tentang apa itu kebebasan? Bagi penulis, kebebasan adalah keinginan insani yang paling utama dalam kehidupan kita.

Konsep ini hampir semakna dengan "statement" Tarik-Ulur Pemilu dan pilkada 2024. Secara eksplisit atau tersembunyi, frase ini memberikan serpihan ide bagi setiap orang untuk membangkitkan rasa spekulasinya dari sudut mana pun.

Tentu, ini akan menjadi polemik atau perdebatan sengit di lingkungan pemerintahan. Begitu pun kita yang mungkin saja menjadi bagian dari partai Koalisi maupun Opisisi.

Akan tetapi, di sini saya mengambil jalan tengah atau dalam diskursus Ir. Soekarno, dkk terkait dengan politik luar negeri yang bebas-aktif (Gerakan non-Blok).

Alasannya sangat sederhana yakni saya ingin menjauhkan diri dari banalitas kehidupan politik yang lebih banyak menampilkan seni manipulasi ketimbang kebenaran itu sendiri! Terutama di era 21 ini.

Koalisi Berpikir Oposisi Menjawab

Pertama, opsi perpanjangan masa jabatan presiden yang ditawarkan oleh pemerintah dengan catatan bahwasannya jika Pandemi Covid-19 tak kunjung berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun