Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menertawakan Diri Sendiri di Bulan Agustus

17 Agustus 2021   13:05 Diperbarui: 17 Agustus 2021   13:14 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menertawakan diri sendiri. Lifestyle.Kompas.com

Semua orang hanyut dalam euforia Hut RI ke-76. Sementara, saya masih berjibaku dengan jati diriku sebagai penulis amatiran dari kampung pedalaman pulau Timor, NTT.

Ketika dalam keadaan tersebut, saya memilih untuk menertawakan diri sendiri. Karena makna kemerdekaan belum sepenuhnya saya rasakan.

Apakah ada yang salah dengan diriku sendiri? Itulah pertanyaan yang akan membawa saya pada permenungan dalam artikel ini.

Di mana saya mengamati panggung Kompasiana yang dulunya dielu-elukan bak pahlawan kemerdekaan oleh semua orang, kini bagaikan kapal yang sedang terombang-ambing di tengah arus percobaan. Dan penyebab utamanya adalah sesama Kompasianer.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena diriku dan sesama (Liyan) saling memperebutkan sisa-sisa roti dari sang empunya bangsa ini.

Padahal, Kompasiana akan tetap eksis, jika kehadiranku dan yang lain tidak ada! Catatan sejarah dalam kamus kehidupanku.

Setelah melalui permenungan/refleksi yang mendalam, saya pun tertawa lepas dengan kekonyolanku selama bulan Agustus.

Lebih lanjut, saya memasang cermin di kamar sekaligus kamar mandi untuk selalu berkaca pada diri sendiri. Karena selama ini, saya cenderung untuk mengumbar atau pun tersinggung dengan pendapat, ide dari sesama Kompasianer.

Itulah kesalahanku! Saya mengakui bahwasannya otakku memang diproduksi untuk menciptakan masalah. Entah masalah dengan tetangga kontrakanku, orang-orang tercinta, sahahabat maupun kenalan.

Namun, saya tak mungkin terus hidup dalam lingkaran demikian. Karena kehidupan saya pun selalu berdampingan dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun