Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Driver LalaMove | Content Creator | Tafenpah Group

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Adakah Metode Efektif untuk Menemukan Kreativitas di Tengah Isolasi?

6 Agustus 2021   17:31 Diperbarui: 6 Agustus 2021   18:02 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menemukan kreativitas dalam kondisi yang serba sulit adalah impian setiap orang.


Harapan setiap orang adalah bebas berkarya dalam keadaan apa pun. Namun, karena ada satu dan lain hal terkait dengan Pandemi, tingkat kreativitas seseorang akan berkurang. Sebaliknya, ada yang menjadikan masa isolasi sebagai ajang pembuktian diri dalam berkarya.

Menakar Keadaan Batin Mereka Yang Sedang Menjalani Masa Isolasi

Ilustrasi keadaan batin orang yang sedang diisolasi. halodoc.com
Ilustrasi keadaan batin orang yang sedang diisolasi. halodoc.com

Ketika saya melihat, mengamati, mendengar dan ikut merasakan orang-orang terdekat saya yang pernah diisolasi, kondisi batin mereka sangat terpukul dengan keadaaan. Karena ruang gerak mereka tidak bebas. Akibatnya, tangisan, marah, kecewa, penyesalan selalu mengejar mereka.

Belum lagi ada urusan di kampung halaman yang tidak bisa ditawar. Misalnya, orangtua mereka yang sakit dan harus mendapatkan perhatian khusus dari anak mereka yang masih di tanah rantau.

Si anak sudah berusaha untuk membeli tiket pesawat dan sudah mengikuti prokes dengan ketat. Namun, ketika mereka sampai di dalam negeri atau daerah mereka, keadaan tidaklah semudah yang dipikirkan. Mereka harus masuk dalam ruang isolasi mandiri. Sementara nafas orangtua di kampung halaman sudah berada di ambang kehidupan.

Miris tapi inilah realitas kehidupan yang sangat sulit bagi kita semua.

Ketika dalam kondisi demikian, hal apa yang harus kita lakukan?

Sebagai penulis tentunya kita akan meluapkan rasa marah, kecewa akan keadaan melalui diksi-diksi kerinduan. Karena menulis itu berawal dari rasa empati, simpati, keberadaan dan kecintaan akan hidup (Sense of Life).

Masalahnya bagi mereka yang tidak menyukai bidang kepenulisan. Tentu masih ada cara lain untuk mengusir rasa kepenatan di dalam kamar hotel, kontrakan maupun perumahan dengan cara menonton youtobe, menyanyi, melukis, bermain game, chattingan, membuat status di media sosial dan berbagai hal yang bisa mengurangi ketegangan pikiran.

Belajar Manajemen Kreativitas dari Sandi Mann

Sandi Mann adalah dosen psikologi senior di Universitas Central Lancashire dan penulis buku "The Science of Boredom: Why Boredom is Good? Menyoroti dua faktor berlawanan yang diperlukan untuk kreativitas yakni; Stimulus dan Kreativitas." (Sumber: British Broadcasting Corporation).

Terkait dengan stimulus dan kreativitas dalam diri mereka yang sedang isolasi itu sesuai dengan kepekaan setiap orang dalam memanfaatkan "sense og being' atau rassa keberadaan mereka terhadap rangsangan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun