Berbohong demi kebenaran tidak masalah. Akan tetapi, berbohong demi menyelamatkan dan mencari kenyamanan diri dari atasan adalah hal yang bertentangan dengan kepribadian saya yang notabene dari bagian Timur Indonesia yang sulit untuk melakukan hal demikian.
Bagaimanapun berbohong ya berbohong. Itulah kesimpulan awal yang saya dapatkan dari rekan kerja (senior).
Memang lingkungan itu sangat berpengaruh dengan etika dan moral kita. Sekuat apa pun benteng pertahanan kita, lambat laun pasti tumbang juga.
Bagaimana perasaan saya ketika berada dalam kondisi ini?
Tentu saya merasa tidak aman. Namun, semakin lama saya pun ikut kebablasan ikut-ikutan membuat MC setiap kali tidak masuk kerja.
Jika saya tidak membuat MC, tentu gaji saya akan berkurang. Karena di perusahaan lama saya bekerja, kompensasi keterlambatan bagi karyawan hanya 15 menit.
Ya, saya pun mengikuti gaya karyawan senior yang sudah merasa nyaman dengan cara mereka setiap tidak masuk kerja. Namun, esoknya mereka kembali bekerja dengan membawa amplop berukuran kecil yang berisikan MC sebagi bukti otentik sebagai alasan mengapa mereka mengambil cuti.
Sekian sobatku. Sekiranya ulasan sederhana ini mampu memberikan reformasi pikiran bagi pemilik perusahaan untuk mengambil langkah tegas bagi karyawan yang sering cuti. Namun, karyawan tersebut selalu membawa MC keesokan harinya.