Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Driver LalaMove | Content Creator | Tafenpah Group

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jebakan Toxic Positivity bagi Jobseeker

30 Mei 2021   13:15 Diperbarui: 30 Mei 2021   13:38 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jobseeker/pencari kerja selalu berusaha untuk menghindari penolakan di lingkungan kerja.


Sebagai jobseeker/pencari kerja kita sudah mempersiapkan diri dengan baik di saat interview. Namun, ada kalanya kita tidak bisa menghindari sesuatu yang tak terduga.


Misalnya; rekruiter punya alasan tersendiri untuk menolak atau dalam bahasa halusnya, "okey, terima kasih untuk pertemuan hari ini. Tunggu saja calling dari perusahaan. Ya, maksimal 7 hari dari sekarang.

Dalam hati kita sudah merasa aman. Gegara kita sudah diajarkan untuk tetap optimis akan hari esok yang lebih baik. Tak salah jika kita selalu optimis akan segala sesuatu. Namun, kita pun harus tahu dan sadar bahwasaanya segala sesuatu itu tidak bisa diprediksi dengan akurat.


Sekilas kita sudah masuk dalam jebakan toxic positivity.

Apa itu toxic positivity?


Toxic positivity adalah konsep psikologi yang berorintasi pada hal-hal yang positif. Dan seolah-olah kita mengingkari kegagalan. Padahal emosi negatif itu ada manfaatnya loh.

Contoh: Saya sebagai pencari kerja merasa kecewa, marah, tidak menerima kenyataan dari apa yang saya alami saat pihak rekruiter meragukan kemampuan saya. Gegara saya menyandang status sebagai mahasiswa drop out.


Di sini saya ingin menyalurkan emosi-emosi negatif itu. Namun, lingkungan saya tidak mendukung. Akibatnya, saya merasakan sesak di jantung. Jika saya memilih untuk menangis, tentu saya akan merasa lega dan lebih baik dari sebelumnya.

Siapa saja yang termasuk dalam jebakan toxic positivity?


Pertama; Jobseeker atau pencari kerja.
Kedua; Pihak rekruiter

Umumnya seorang rekruiter selalu berekspektasi tinggi dengan jobseeker yang telah mengirimkan CV dan Portofolionya via email.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun