Secara logika bisa diterima karena ini menyangkut kesetaraan pemain di lapangan hijau.
Lebih jauhnya tekanan pasar memicu wacana bergulirnya Liga Super Eropa yang di baliknya adalah menyangkut duit. Karena Liga Super Eropa berpotensi untuk menambah pundi-pundi mesin ATM klub serta petinggi dan pengelola klub.
Kapan bergulirnya Liga Super Eropa?
Yang pasti ini masih sebatas wacana, rumor atau sensasi yang sangat seksi di mata sepak bola dunia. Tapi, dari keberatan FIFA dan UEFA, wacana ini bisa dipastikan tidak akan direalisasikan.
Mengapa hal itu tidak bisa direalisasikan?
Karena kompetisi di liga Domestik belum kelar. Jadwal penundaan pertandingan Liga Champions Eropa dan Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa yang terkadang masih menemui hambatan, gegara Pandemi yang belum teratasi.
Selain itu juga, suporter belum sepenuhnya diizinkan untuk menyaksikan pertandingan langsung dari tribun stadion kesayangan timnya.
Semakin banyak pertimbangan untuk memutus rantai Pandemi di benua Eropa dan global, mustahil Liga Super Eropa kembali digulirkan dalam waktu yang dekat.
Bagaimana perasaan suporter, pemilik klub, petinggi FIFA, EUFA dalam menyaksikan rumor terhot dan terganas di jagat sepak bola ini?
Berbicara mengenai perasaan, tentunya itu kembali pada setiap individu. Ada klub tertentu yang sangat antusias dengan bergulirnya Liga Super Eropa. Ada pula klub yang masih berjuang untuk memulihkan finansialnya.
Seksinya wacana Liga Super Eropa belakangan ini menyita mata, pikiran dan emosi bagi mania sepak bola. Tapi, bagaimanapun juga, kesehatan global adalah prioritas utama saat ini. Kesehatan membaik, ekonomi global stabil dan kita pun bisa bebas bepergiaan, atau pun menikmati hobi di alam terbuka, seni, olahraga dll.
