Hidup adalah perjalanan. Apa yang sudah saya alami kemari, itu adalah pembelajaran yang sangat berharga bagi saya. Saya tidak mau tersandung lagi pada kesalahan yang sama. Meskipun saya tidak tahu hari esok dan lusa seperti apa, tapi seenggaknya, melalui cara sederhana ini, saya bisa survival di masa depan.
Selain mengelola finansial di tengah Pandemi, saya belajar untuk mengatakan cukup pada keinginan semu. Karena saya beli barang berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan.
Keinginan dan kebutuhan beda tipis. Tapi perbedaan terletak pada barang yang benar-benar dibutuhkan dan berdampak pada omset. Sedangkan keinginan adalah barang yang dibeli, berdasarkan tren atau apa kata orang. Padahal hidup bukan tergantung dari produk apa kata orang.
Topik Samber THR hari ini saya anggap sebagai alarm bagi saya untuk meningkatkan softskill di bidang manajemen. Entah manajemen diri maupun manajemen kebutuhan dan finansial.
Kisah sederhana dari pengalaman saya di atas, jauh dari kesempurnaan. Tapi, seenggaknya menjadi pembelajaran bagi generasi milenial untuk berhati-hati dalam mengelola finansialnya. Karena kecenderungan kita generasi milenial adalah gengsi. Dari gengsi melahirkan harga diri.
Harga diri berujung pada penyesalan. Saya berharap, apa yang saya alami cukup untuk saya. Sedangkan anda semua belajar dari apa yang saya alami. Bahwa penyesalan selalu datang di saat-saat tak punya apa-apa.
Selamat menjalani ibadah puasa bulan Ramadan saudaraku umat Muslim di manapun.