Salah satu momen unik yang saya pelajari dari pemain bintang Liverpool adalah Mohamed Salah. Pria Muslim berdarah Mesir ini bukan hanya piawai saat mengocek bola. Tapi, ia juga dikenal sebagai pria yang sangat religius.
Mohamed Salah menunjukkan kepada semua orang, bahwasannya apa yang diraihnya dalam karir adalah pemberian dari Sang Pencipta. Ia sudah meraih deretan prestasi yang sangat bergengsi di kancah global. Namun di balik kesuksesannya, ia tak berpaling dan melupakan kemurahan Tuhan.
Kehilangan gelar di musim ini bagi Liverpool adalah hal yang tak pernah mereka bayangkan. Namun, Mohamed Salah melihat semua itu sebagai jalan untuk membersihkan diri dari kesibukan duniawi.
Meskipun dalam situasi yang berbeda, Mohamed Salah tetap menjalani puasa Ramadan. Sebagai pria muslim berpengaruh di dunia, ia ingin memberikan teladan kepada semua orang bahwa, dalam segala hal kuasa Tuhan selalu hadir.
Sebagai mania bola, saya merasa sedih. Karena Liverpool tak bisa tampil di partai semi final Liga Champions Eropa. Apalagi sebelum pertandingan Mohamed Salah bersembah sujud dan tetap menjalani puasa di tengah pertandingan yang menguras emosi dan stamina.
Di bawah kendali ahli nutrisi Liverpool, Mohamed Salah tak pernah khawatir. Karena ia bebas menjalani masa puasa bulan Ramadan dalam terang iman sebagai tokoh Muslim.
Selain terpilih sebagai tokoh Muslim berpengaruh di dunia 2021, Mohamed Salah dengan cara yang sederhana menularkan irama toleransi di ruang ganti Liverpool.
Wajah Liverpool sangat toleran terhadap kehidupan beragama. Meskipun beragama adalah urusan privat antara setiap orang dengan Tuhan. Tapi, seenggaknya, kehadiran Mohamed Salah menyadarkan semua orang untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun.
