Sementara di pihak lainnya, perusahaan juga bertanggung jawab untuk melaporkan setiap dampak perubahaan iklim dari investasi mereka.
Nah, bila berada di posisi demikian, kita pun pasti bimbang dan ragu untuk mengikuti aturan main dari pemerintah. Tetapi sebagai warga negara yang baik, tidak ada pilihan lain bagi kita, demi mengurangi pemanasan global.
Lalu, bagaimana cara berinvestasi yang ramah terhadap lingkungan?
Saya rasa berinvestasi di alam. Hah? Dasar bocah, tau apa kau tentang investasi? Okey, jujur, saya bukan pakar dalam berinvetasi, tapi melalui ilmu pengetahuan yang saya pelajari, barangkali memberikan secuil inspirasi bagi siapapun yang sudah puluhan tahun berkecimpung di bidang investasi.
Pekan lalu, Duke Of Cambridge mendesak bank untuk berinvestasi di alam. Sebagai narasumber dalam pertemuan IMF dan Bank Dunia, Pangeran William mengatakan bahwa melindungi alam, berarti membantu memerangi perubahan iklim global.
"Kita harus berinvestasi di alam, melalui reboisasi, pertanian berkelanjutan dan mendukung lautan yang sehat. Kata Pangeran William (bbc.com).
Berinvestasi di alam seperti yang dianjurkan oleh Pangeran Willian akan membantu mengurang biaya dan berdampak pada perubakan iklim global.
Dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat, lebih dari 300 bisnis dan investor, termasuk raksasa teknologi Apple, meminta Joe Biden untuk menetapkan tujuan perubahan iklim pada hari selasa, 13/4/2021.
Relevansi dari undang-undang perubahan iklim dari Selandia Baru bagi Indonesia itu apa?
Sebagai negara kepulaun, yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, peluang investor untuk menginvestasikan dananya di alam terbukan menjadi solusi yang terbaik.
Reboisasi, pertanian berkelanjutan dan lautan yang luas menjadi potensi terbesar untuk berinvestasi. Satu langkah yang diambil saat ini, akan berdampak pada kenyamanan generasi penerus bangsa di tahun 2050 dan yang akan datang.
