Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

30 Anggota NATO Sulit Menerima Ukraina

13 April 2021   15:17 Diperbarui: 13 April 2021   15:24 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Militer Rusia semakin bertambah di perbatasan Ukraina. Foto dari Liputan6.com

Presiden Volodymyr Zelensky terus mendesak NATO untuk  mempercepat keanggotan Ukraina. Tapi, konflik antara Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan sejak bulan Maret, sulit bagi Ukraina untuk diterima.

Baca juga : Rusia Naik Pitam, Gegara Gegara Bantuan Pasukan NATO ke Ukraina

Baca Juga : Tensi Tinggi Kembali Terjadi Antara Moskow dan Ukraina

30 anggota negara NATO selama ini memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Ukraina. Bisa dilihat dari bantuan senjata dari negara Barat berupa rudal antik-tank Javelin AS. Rusia yang berbatasan dengan Ukkraina melihat bantuan senjata dari Barat sebagai ancaman yang sangat serius.

Militer Ukraina di perbatasan Timur daerah konflik dengan Rusia. Foto dari Internasional.kompas.com
Militer Ukraina di perbatasan Timur daerah konflik dengan Rusia. Foto dari Internasional.kompas.com

Berawal dari kecemasan Rusia akan kehadiran pasukan Barat di Ukraina, memicu sengketa di perbatasan semenanjung Timur Ukraina. Selain itu, Rusia menuduh pasukan Ukraina melakukan pembantain etnis Rusia yang ada di Donbass. Lebih tepatnya, Moskow mengaitkan sejarah Srebrenica atau pembantain 8.000 pria Muslim Boznia.

Tensi tinggi yang kini terjadi di perbatasan Rusia dan Ukraina, tepatnya di Kremia daerah Ukraina yang diambil alih oleh Rusia tahun 2014, makin memperkeruh suasana kedua negara bekas Uni Soviet ini.

Selain masalah di atas, bulan Februari lalu, Presiden Ukraina Zelensky menjatuhkan hukuman kepada Viktor Medvedchuck, seorang oligarki Ukraina dan konco terbaiknya presiden Putin. Bukan hanya itu, presiden Zelensky melarang pemberitaan tiga Televisi yang pro-Rusia.

Apa yang dilakukan oleh presiden Zelensky membangkitkan amarah presiden Putin. Sebagai balasannya, presiden Putin melakukan latihan militer di daerah perbatasan Rusia dan Ukraina. Presiden Putin juga menambah pasukan militernya di daerah konflik Ukraina Timur untuk membantu kelompok separatis pro Rusia.

Pasukan Nato di perbatasan Ukraina. Foto dari Liputan6.com
Pasukan Nato di perbatasan Ukraina. Foto dari Liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun