Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Warisan Tanah dari Kakek dan Nenek Jadi Pemicu Sibling Rivalry

13 April 2021   11:20 Diperbarui: 13 April 2021   13:38 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gegara masalah tanah, iri hati dan perang saudara tak bisa dihindari oleh ayah dan saudara kandungnya. Pixabay

Meskipun kami tinggal di kampung, tapi masalah sensasi, pejabat pun tak bisa menandingi sensasi yang ada di kampung halamanku. Sekali irama retorika keluar dari mulut kakak ipar ayah saya, sekampung pun tahu biang kerok yang terjadi di dalam lingkaran keluarga ayah.

Pertengkaran masalah warisan tanah menimbulkan berbagai gejolak antara ayah dan saudara kandungnya sendiri. Terutama ayah dari kakak iparnya.

Bila berkaca pada Teologi, bapak Abraham memiliki dua anak yakni Yakub dan Isak. Yakub dan Isak memiliki ibu yang berbeda, tetapi satu ayah.

Masalah yang terjadi antara Yakub dan Isak ada pada tendensi ibu mereka masing-masing. Yang satu menginginkan yang terbaik. Sementara yang satu pun tak mau kalah. Akhirnya, terjadilah perang saudara antara Yakub dan Isak.

Yakub dan Isak diberikan kekuasaan tanah dan negeri yang berbeda-beda. Hingga sekarang kita pun masih terjebak dengan perang saudara ini. Antar umat beragama. Kembali lagi ke Laptop, kata para intelektual yang menghabiskan separuh hidup mereka di ruang diskusi dan kuliah. Sampai sekarang ayah dan saudara kandungnya kelihatan tak ada pertengkaran. Tapi, perhitungan soal warisan tanah masih dan akan tetap berlanjut hingga kapan pun.

Lalu kiat-kiat apa saja yang mereka lakukan untuk tetap menjalin persaudaraan?

Tentunya mereka tetap dipersatukan dengan tradisi berkunjung ke makam kakek dan nenek. Karena bagi orang Timor, relasi antara mereka yang hidup dan yang sudah meninggal akan tetap terjalin. Meskipun dunia kita berbeda.

Terlepas dari ajaran Kristiani. Tradisi berkunjung ke makan leluhur sudha dilakukan sejak zaman purba kala.

Selain itu, mereka biasanya disatukan dalam dalam rumah adat. Prahara apapun yang terjadi antar saudara kandung, tapi di dalam acara rumah adat, semuanya kembali mencair. Seolah-olah tidak ada masalah. Tapi, ketika air kata-kata (minuman alkohol) sudah merasuki hati dan pikiran, prahara pun kembali terjadi. Layaknya, prahara antara Rusia dan Ukraina yang semakin memanas di semenanjung Timur Ukraina.

Terakhir, segala sesuatu itu tak abadi. Persaudaraan itu jauh lebih penting daripada harta warisan tanah. Semoga semakin berkembang pola pikir ayah dan saudaranya di kampung, tendensi untuk saling menyalahkan semakin berkurang, demi pancaran senyuman dan relasi yang semakin membaik antar anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun