Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengejar Jiwa Aksara Hingga Negeri Pelangi Rasa

16 Oktober 2020   21:50 Diperbarui: 16 Oktober 2020   21:57 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bising kendaraan kota Metropolitan Jakarta hari ini, (Jumat/16/10/2020), menemani saya dalam menelusuri setiap tikungan rahasia semesta. Sembari saya terpana, terhipnotis dan terjebak dengan fenomena alam. Alam semesta memberikan berkat bagi saya dalam mengejar jiwa aksara hingga negeri pelangi rasa.

Berbicara rasa, persepsi/cara pandang setiap orang berbeda. Tergantung dari mana ia berasal. Jika ia adalah seorang Dokter, ia akan  turut berempati atas penderitaan pasiennya. Dengan harapan si pasien lekas sembuh. Sementara, rasa bagi seorang petani adalah bersyukur atas berkat hujan yang membasahi seantero pertiwi hari ini.

Rasa adalah ungkapan psikologis yang mewakili adrenalin kebahagiaan saya hari ini. Di mana, saya adalah bagian dari ribuan penulis Kompasiana yang dipilih menjadi 'Kompasianer Pilihan.' Saya merasa termotivasi untuk terus berkarya dalam berbagi. Karena saya masih muda. Saya tak mau melewatkan usia mudaku dengan sia-sia. 

Ribuan penulis Kompasiana, baik senior maupun yunior dari dalam negeri hingga diaspora akan merasa bangga dan senang dengan penghargaan ini.

Karena penghargaan ini merupakan rasa empati dari Tim Kompasiana atas segala sumbangsih dari setiap penulis. Bagi saya penghargaan ini adalah momentum/saat yang tepat bagi saya untuk terus berkarya. Saya berkarya melalui setiap pahatan aksara. Saya akan terus mengejar jiwa aksara hingga negeri pelangi rasa.

Rasa adalah perwakilan psikologis dari kebahagiaan setiap orang. Walaupun ajaran Filsuf Plato dalam etika Nikomachea mengatakan bahwa,"Tujuan dan pencarian terakhir dari manusia adalah kebahagiaan." Entah kebahagiaan seperti apa yang divisualisasikan oleh Plato. Tapi, bagi saya kebahagiaan itu ada dalam keseharianku. Teristimewa kebahagiaan saya terpilih menjadi kompasianer pilihan.

Saya bangga terlahir dari keluarga yang minim pendidikan, tapi saya bisa berkarya di dunia pahatan aksara. Jiwa aksara saya akan terus menemani pelangi. Karena bersama aksara saya akan terus bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang matang/dewasa. Dewasa adalah proses dari setiap pengalaman hidup. Karena pengalaman adalah sang guru sejati.

Saya tak mau melewatkan kebahagiaan ini hanya berdiam dan menikmati rasa sendiri. Tapi, melalui setiap jiwa aksara ini saya berbagi rasa. Agar segala rasa yang tertimbun di dalam dasar samudera stadion memoriku juga diketahui oleh dunia.

Cukup di sini saya berbagi rasa. Karena episode rasa hari ini saya titipkan kepada negeri pelangi rasa kota Metropolitan.

Terima kasih segenap Tim Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun