Mohon tunggu...
Fredy KusumaNelly
Fredy KusumaNelly Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

seorang treder pemula yang mendapat profit tinggi

Selanjutnya

Tutup

Money

Hadirnya Bukalapak Dalam Mempermudah Proses Jual-Beli Online

11 Desember 2019   16:42 Diperbarui: 11 Desember 2019   16:50 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari bukalapak.com

Jual beli menurut bahasa adalah penukaran suatu barang dengan nilai yang sebanding atau saling menukarkan suatu barang dengan barang lain yang sebanding dengan nilainya. Jual beli sudah ada sejak dahulu kala yang transaksinya dengan cara bertemu dengan penjual dan pembeli.

Seiring dengan perkembangan teknlogi, jual beli menjadi lebih mudah. Seperti di era sekarang ini, jual beli bisa dilakukan dengan cara online dengan menggunakan e-commerce. Hanya dengan cara online pembeli dan penjual dapat melakukan komunikasi dengan mudah tanpa harus bertemu.

Berdasarkan data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Sejak tahun 1994 internet sudah mulai dikembangkan. Pada tahun 2014 pengguna internet di Indoneisa telah mencapai 88,1 juta jiwa dan 27% melakukan belanja secara online.

Sedangkan pada tahun 2015, pengguna internet sudah mencapai 150 jiwa, dari totalnya sekitar 59% masyarakat khususnya yang ada di Indonesia. Terlihat pengguna yang menggunakan internet berusia muda pada rentang 12 sampai 34 tahun dengan tingkat penggunaan tertinggi terdapat pada usia 25 sampai 29 tahun. Tren belanja online di Indonesia berkembang dengan begitu pesat, hal itu tidak lepas dari perkembangan internet yang selalu naik sejak tahun 2010 sampai sekarang ini.

Menurut data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet Indonesia pada tahun 2014 sudah mencapai 88, 1 juta orang dan 27% dari jumlah tersebut pernah melakukan transaksi secara online dalam hal ini tentang jual beli(APJII, 2014). Menurut Kominfo, di tahun 2015 penggunaan internet sudah mencapai sekiranya 150 juta jiwa, atau sekitar 59% dari total keseluruhan penduduk di Indonesia. Fenomena yang terjadi ini membuat perusahaan e-commerce harus memiliki strategi komunikasi untuk mendapatkan pasar yang baru yaitu melalui iklan.(Octavianti, 2016)

Di Indonesia jual beli berkembang dengan sangat pesat. Banyak para pelaku bisnis di jalur pemasaran yang mengembangkan bisnisnya melalui situs website e-commerce. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs jual beli online, contohnya seperti OlX.co.id, berniaga.com, Tokopedia,dll.

(Nurrahmanto & RAHARDJA, 2015) menurut data yang di dapat dari alexa.com, menyatakan bahwa ada empat situs jual beli secara online yang mempunyai peringkat atau rating yang cukup tinggi diantara situs-situs belanja online yang ada di seluruh Indonesia. Situs-situs tersebut adalah OLX.co.id di peringkat 17, Berniaga.com di peringkat 22, Bukalapak.com di peringkat 27, dan Tokopedia.com di peringkat 34. Peringkat situs ini melakukan perhitungan dengan menggunakan metodologi eksklusif dengan menggabungkan beberapa perkiraan rata-rata unique visitors dari sebuah situs setiap hari dan jumlah penilaian atas seberapa banyak halaman yang telah terbaca selama 3 bulan terakhir.

Dari banyaknya situs jual beli di Indonesia, marketplace dengan model bisnis customer-to-customer (C2C) yang berkembang sagat pesat adalah Bukalapak.com. Achmad zaky selaku pendiri sebuah perusahaan marketplace situs jual beli online menyediakan sarana transaksi dari pelanggan ke pelanggan dimanapun dan siapun dapat membuka toko online untuk melayani calon pembeli di seluruh Indonesia.

Sebagai situs belanja online yang memiliki basis besar, tentunya Bukalapak akan berusaha mengembangkan bisnisnya menjadi lebih baik lagi agar semakin meningkatan daya tarik pengguna. Dalam buku periklanan promosi, promosi penjualan adalah suatu metode yang dapat merangsang masyarakat untuk melakukan pembelian produk dengan waktu singkat.

Cara ini menjadi salah satu media bagi perusahaan Bukalapak dalam menarik perhatian dari para calon konsumen atau customer dengan menawarkan beberapa promo berupa kupon, diskon, cashback, flash deal, gratis ongkir, hingga undian berhadiah yang dapat menarik calon konsumen untuk meggunakan situs jual beli Bukalapak. (Muhammad, 2019)

Faktor lain yang mendukung konsumen melakukan kegiatan E-commerce adalah kualitas website yang menarik. Dengan adanya kualitas website yang menarik akan memungkinkan minat pengguna untuk menggunakan website tersebut. Maksud dari website yang menarik yaitu website yang mudah dalam penggunaannya.

Perkembangan bisnis yang dilakukan secara online saat ini menandakan mulai meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi. Pertumbuhan teknologi baru mendorong beberapa jalur pemasaran yang dilakukan secara online atau yang sering disebut e-commerce. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnisnya melalui website e-commerce. Website Bukalapak.com diluncurkan pada awal januari 2010, dan animo masyarakat ternyata sangat luar biasa.

Bukalapak.com kini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 190 ribu pelapak(seller). Jumlah yang sangat tinggi dari situs internet  lainnya di Indonesia. Bukalapak.com sendiri memberikan jaminan kepada penggunanya 100% uang kembali jika ada kesalahan saat bertransaksi. Faktor pendukung e-commerce salah satunya adalah kualitas website. Kepercayaan konsumen dalam melakukan online shopping merupakan suatu kendala yang sulit dikendalikan kerena berhubungan dengan sikap dan prilaku konsumen sehubung dengan online shopping agar pelaku usaha e-commerce dapat memanfaatkan potensi yang ada di Indonesia.

Kualitas dari website e-commerce dapat berpengaruh pada banyaknya pelanggan yang memutuskan untuk online shopping pada e-commerce tersebut, untuk mengetahui tinggi dan rendahnya kualitas sebuah website ditentukan ada sebuah standart. Adapun instrument-instrument penelitian yang digunakan dalam WebQual 4.0 adalah usability, information quality, service interaction, dan kepuasan pelanggan (Agustina, 2016). Konsumen pada e-commerce berinteraksi dengan perusahaan menggunakan website.

Salah satunya adalah website bukalapak.com, Bukalapak merupakan situs penyedia tempat jual-beli online yang memberikan jaminan 100% uang kembali kepada pembeli. Konsumen ketika berbelanja online merasa kurang percaya (Suhari, 2011)(Siagian & Cahyono, 2014) untuk melakukan pembelian secara online sehingga bukalapak melakukan terobosan dengan slogannya yaitu mudah dan terpercaya.(Fauziah & Wulandari, 2018).

Bukalapak.com memanfaatkan layanan search engine optimazion dalam hal mengenalkan situsnya, serta pemanfaatan iklan berbayar yang disediakan oleh google(startup bisnis.com,2014). Tidak hanya memanfaatkan layanan search engine optimazion Bukalapak juga memanfaatkan periklanan televisi sebagai sarana perusahaan mempromosikan produkya agar dapat berkembang. Bedasarkan riset yang dilakukan oleh Nielsen indonesia, total belanja iklan di Indonesia sebanyak 12% mencapai 118 Triliun pada tahun 2015. Diantara kategori utama yang paling pesat pertumbuhannya adalah dari layanan online(E-commerce) sebesar 44% menjadi Rp. 3,51 Triliun disepanjang tahun 2015(Lubis, 2016).

Hal yang menciptakan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan adalah memalui peningkatan dari kualitas layanan dan apabila layanannya memberikan kepuasan kepada pelanggan disana akan terbentuk loyalitas yang memberikan kepercayaan yang tinggi, sehingga minat pengguna akan terus meningkat.(Suhendra & Yulianto, 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun