Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Vihara Sian Djin Ku Poh di Kota Karawang, Jawa Barat

14 April 2021   08:00 Diperbarui: 14 April 2021   08:06 4714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu gerbang utama Vihara Sian Djin Ku Poh | Foto : Dok. Indah Mauludina

Khouw Sie le beberapa kali mencoba kembali ke kampungnya di Tiongkok, dan tidak lama kemudian wafat disana, akan tetapi tidak di ketahui persis kapan dia wafat. Sementara Vihara Sian Djin Ku Poh ini selanjutnya dirawat oleh keturunannya, yaitu putra Khouw Sie le yang bernama Khouw Yun Kwong. Tidak diketahui dengan jelas kapan tahun wafatnya, tetapi makamnya saat ini masih terlihat di Kampung Pasir Tanjung, Karawang.

Tahap Renovasi Vihara

Pada abad ke-17 hingga 18 M, masa Dinasti Qing. Vihara Sian Djin Ku Poh mengalami renovasi dari waktu ke waktu, bermula dari kedatangan seorang ahli Feng Shui dari Tiongkok. Ahli Feng Shui ini berkomentar bahwa altar Sian Djin Ku Poh memiliki posisi yang baik, karena terdapat pada sebuah Perut Naga, tetapi pintunya yang pada saat ini menghadap ke arah sungai harus di ubah menjadi menghadap ke matahari terbit. Akhirnya pada tahun 1791 dilakukanlah renovasi untuk arah pintu vihara, sesuai dengan arahan dari ahli Feng Shui. 

Pada Tahun 1984 terjadi peristiwa besar, pada saat penanggalan imlek Chit Gwee Cap Sah 2535 pada saat perayaan Shejit Sian Djin Ku Poh yang sedang berlangsung, pada sekitar jam 11 siang pada saat teecu sedang ramai bersembahyang, tiba-tiba ada angin yang sangat kencang bertiup dari arah pintu depan ke arah altar utama Sian Djin Ku Poh. Angin tersebut meniup hio yang pada saat tu sedang banyak-banyaknya, lalu hio menyala dan membakar kain poiko.

Altar Vihara Sian Djin Ku Poh

Altar utama Vihara Sian Djin Ku Poh | Foto : Dok. Indah Mauludina
Altar utama Vihara Sian Djin Ku Poh | Foto : Dok. Indah Mauludina

1. Tuhan Yang Maha Esa
Sang Hyang Adi Buddha, Thien Kung, Thien, Shang Di, merupakan sebutan yang tak lain dari Tuhan Yang Maha Esa, dalam agama lain juga biasanya bisa disebut dengan Allah dan sang Wang Widhi. Maknanya hanya satu, yaitu sebagai penguasa Tertinggi Alam Semesta, dan kedudukan-Nya yaitu merupakan tempat yang paling agung. Para dewa-dewi atau Sin Beng merupakan pembantunya dari menjalankan pemerintahan di alam semesta ini.
Bagi kita yang bersembahyang, apapun isi dari doa kita pertama-tama harus dua tunjukan untuk Thian/Thien, baru disampaikan untuk Sin Beng lainnya. 

Harap dibedakan antara Thien Kung sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan Roh Suci yang mempunyai kedudukan paling tinggi, dan merupakan pencipta alam semesta beserta semua isinya, dengan Yu Huang Da Ti/Yu Huang Shang Di/Kaisar Pualam (Giok Hong Siang Te-Hokian). Yu Huang disingkat dari kalangan manusia biasa karena pribadinya yang luhur, beliau adalah Dewa Tertinggi sebagai pelaksana pemerintahan alam semesta, dan mewakili Tuhan dalam memerintah alam semesta. 

Menurut ajaran Tian Dao/Tri Dharma (Daoisme, Buddhisme dan Konfusianisme) seperti yang dianut di Vihara Sian Djin Ku Poh, Shang Di atau Tuhan Yang Maha Esa berkedudukan di Li Thian (alam tertinggi tingkatnya, yaitu Nirwana) bersama para Buddha yang telah mencapai tingkatan sempurna. Sedangkan alam di bawahnya disebut Qi Thian (alam Kahyangan) yang dipimpin Yu Huang Shang Di, dibantu para Dewa-Dewi/Sin Beng/Malaikat dalam menjalankan pemerintahan alam semesta. Untuk alam yang kita tempati di dunia ini dinamakan Xiang Thian (Alam Rupa) yang posisinya berada di bawah alam Kahyangan.

2. Sam Kwan Tay Tee
Di vihara ini menempati urutan kedua dalam bersembahyang setelah Thian Kung, merupakan pemujaan terhadap ketiga penguasa alam, yaitu alam langit, alam bumi dan alam air, ada juga yang menyebut Sam Kwan Tay Tee sebagai Mahkamah Agung yang memberikan advis/masukan kepada para Thien Kung. Sam Kwan Tay Tee terbagi menjadi 3 dewata yakni :

Pertama, Thian Kwan, Dewa Penguasa Langit yang menguasai peredaran Mahatari, Bulan, Bintang, Udara dan benda-benda lain yang ada di angkasa. Thian Kwan ini turun ke dunia untuk membagikan berkah (Cie Fu) kepada umatnya setiap tanggal 15, bulan 1 Imlek (Chia Gwee Cap Go), dan dianggap sebagai hari shejitnya, menurut kepercayaan Tai Ping Tao (salah satu sekte Taoisme) Thian Kwan identik dengan Yu Huang Da Ti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun