Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berawal dari Candaan Random

18 Januari 2021   00:14 Diperbarui: 18 Januari 2021   00:20 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada suatu saat kebersamaan dipedalaman hutan

Iya, kami memang sedang melakukan riset pada salah satu kawasan hutan milik masyarakat adat di pedalaman Jambi. Seminggu terakhir ini, kami survey dan ngecamp di dalam hutan, pagi tadi baru turun ke desa untuk break beberapa hari, sebelum survey lanjutan dilakukan.

Si gadis memang anggota tim kami untuk projek gabungan ini, tapi tidak dalam satu group. Kami kerja disatu kantor yang sama, tapi aku tak terlalu mengenalnya, hanya sekedar kenal saja. Selama ini si gadis banyak bertugas di hutan Sumatera Barat, ada sih beberapa kali bertemu di kantor tapi hanya sekedar say hello...

Selang beberapa menit, ku beranikan diri untuk memulai obrolan, meski aku tahu ini sangat random setidaknya sebagai cowok aku cukup gantle untuk memulai..

"Kamu pasti pinter masak" kata ku.

"Ya, sekedar bisalah" sahutnya pendek.

 "Biasanya orang Padang tu kan pinter-pinter masak, lihat aja tu rumah makan, hampir dimana-mana ada rumah makan Padang" sambungku lagi.. ya dia hanya meresponku dengan senyuman khasnya..

Sore itu tak banyak yang kami bicarakan, karena si gadis pun tak banyak bicara, ia hanya merespon dengan sepatah dua patah kata saja... ya cukuplah ya kalau untuk obrolan awal. Makanya ketika kawan-kawan yang lain jalan-jalan keliling desa, sepertinya di 'mager' dan memilih tinggal dirumah sambil membantu Bu Kades memasak di dapur.

Rumah Pak Kades menjadi salah satu base camp tim kami selama kegiatan ini. Tapi aku menginap di rumah warga lainnya yang juga dijadikan base camp. Tim kami memang tinggal dibeberapa rumah warga desa, dan sore ini aku ke rumah Pak Kades untuk mengambil catatan yang dipegang rekan satu groupku saat survey kemarin. Tapi orangnya pada nggak ada, dan hanya si gadis itu yang ada dirumah. ya mau tak mau aku kembali berkomunikasi dengannya...

Dan beberapa hari setelahnya saat survey lanjutan dilakukan aku berkesempatan satu group dengan si gadis. Oleh kordinator tim si gadis sengaja dimasukin ke group kami untuk meliput kegiatan yang group kami lakukan. Si gadis memang seorang film maker, yang terbiasa membuat liputan dan film-film documenter mengenai berbagai aktivitas yang berkenaan dengan hutan, sumber daya alam, budaya dan kearifan local masyarakat disekitarnya.

Pada hari terakhir survey yang kami lakukan di dalam hutan, hampir semalaman hujan turun dengan lebatnya, dan baru menjelang subuh hujan berhenti. Lokasi jalan setapak di hutan yang kami lalui becek dan licin sekali. Belum lagi topografinya yang bergelombang membuat kami harus nain turun bukit yang terjal bahkan cukup ekstrim. Pada beberapa tanjakan, kadang-kadang kami harus berjalan seolah-olah dengan menggunakan dada. Sebaliknya pada saat diturunan, kadang-kadang kami harus meluncur, bahkan seperti anak-anak yang main perosotan.

Aku dan Indra temanku yang lain berkali-kali jatuh dan terperosok, maklumlah sebagai anak baru kami belum terbiasa main di hutan. Tapi jatuh dan terperosoknya kami justru jadi suasana makin seru, kami jadi bahan ketawaan Bapak-bapak orang desa yang mendampingi kami ke hutan. Aku dan Indra pun malah jadi tambah bikin lucu-lucuan dan ngocol-ngocolan di dalam hutan, dengan berkali-kali sengaja 'main prosotan' dan dorong-dorongan saling menjatuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun