Mohon tunggu...
Freddy Alexander Simatupang
Freddy Alexander Simatupang Mohon Tunggu... Petani - Im Freddy

Saya Freddy A Simatupang

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Carrefour enters the Metaverse.... Apa itu Metaverse

15 Mei 2022   18:17 Diperbarui: 16 Mei 2022   08:32 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Metaverse....

Perkembangan pesat teknologi secara khusus dibidang teknologi informasi dan komunikasi sangat dirasakan oleh milenal dan gen Z. Perkembangan ini dapat kita rasakan dari aktivitas komunikasi kita yang hampir 75% dilakukan melalui media atau platform teknologi komunikasi seperti whatsapp, telegram, instagram, facebook, twitter dan lainnya. Tentunya hal ini memiliki kelebihan dan kekurangan terhadap budaya dan perilaku manusia. Keuntungannya adalah kita dapat terkoneksi kapanpun dan dimanapun dengan manusia lain tanpa terhalang satu apapun baik waktu maupun ruang. Misalnya, penggunaan whatsapp memudahkan kita menyampaikan informasi dengan orang lain yang jarak dan waktu nya berbeda. Bahkan kita dapat melakukan video call yang secara langsung dapat melihat, berbicara dengan orang lain. Hal ini tidak kita rasakan 1 dekade sebelumnya. Kekurangannya adalah banyaknya penyalahgunaan media-media tersebut untuk tujuan yang tidak baik, misalnya hoaks yang berkembang sangat pesat.

Teknologi informasi dan komunikasi terus mengalami perkembangan. Di akhir tahun 2021, pemiliki Facebook, Mack Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaanya berganti menjadi Meta. Seluruh ekosistem perusahaanya termasuk whatsapp dan instargram juga berubah menjadi meta. Itu lah mengapa saat anda membaca artikel ini, dan membuka whatsapp anda, ada tulisan meta di dasar monitornya. Sebenarnya apa itu Meta ?? Apa yang membedakannya dengan Facebook biasa atau yang saat ini kita gunakan ?? tentunya ini akan sangat menarik jika kita membahas babak baru dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi kita.

Kita mulai ...

Sejak Mark Zuckerberg mengumumkan perusahaannya menjadi meta, pada saat itu lah metaverse semakin sering didengar dan dibincangkan orang banyak. Metaverse secara harafiah berasal dari kata meta dan universe. Meta berarti digital dan universe adalah semesta. Singkatnya metaverse adalah semesta digital. Makasudnya bagaimana ?

Metaverse merupakan novel karya Stephenson pada tahun 1992 yang berjudul Snow Crash, bercerita setiap manusia memiliki avatar sendiri, setiap avatar bisa melakukan interaksi satu sama lain dalam sebuah perangkat lunak tiga dimensi. Metaverse adalah realitas digital yang menggabungkan aspek media sosial, game online. Augmented reality (AR), Virtual Reality (VR), dan cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual di metaverse.

Dalam dunia metaverse ada banyak hal yang bisa kita lakukan tanpa batas. Kita dapat berkumpul, nongkrong, makan bersama, bekerja bersama, bermain game bersama dalam tiga dimensi melalui metaverse. Bayangkan saja, kita dapat duduk bersebelahan makan dalam satu meja makan dengan kolega yang jaraknya jauh dari kita. Dalam dunia pendidikan, kita dapat melakukan pembelajaran jarak jauh dengan orang-orang yang jaraknya jauh dan zona waktu berbeda dalam satu ruang dan waktu yang sama melalui metaverse. Saat ini mungkin kita melakukannya melalui zoom, google meet dan aplikasi dua dimensi lainnya. Namun ketika meteverse sudah benar-benar siap, maka secara tiga dimensi kita dapat melakukannya.

Segala komponen yang dibutuhkan oleh metaverse untuk memulainya ada di dalam facebook, itulah mengapa facebokk akan mengubah dunia dua dimensi menjadi metaverse.  Tentunya tidak hanya facebook yang akan membuat dunia virtual nya sendiri, Microsoft, Google, Microfox dan banyak lagi akan membuat dunia metaverse mereka sendiri.

Apa komponen yang dapat membuat metaverse benar-benar terjadi ?

Menurut saya, yang pertama koneksi internet dunia yang saat ini semakin maju dan cepat. Teknologi 5G,smartphone yang semakin canggih dan setiap orang hampir memilikinya, pengguna media sosial yang sangat tinggi (rasanya hampir setiap orang memiliki media sosial) perubahan pola perilaku manusia yang lebih hampir 70% dihabiskan dalam dunia maya, teknologi VR dan AR yang bertumbuh cepat bahkan sudah ada perusahaan di Indonesia yang fokus beberapa tahun belakangan hingg saat ini untuk mengembangkannya. Terkahir adalah Cryptocurrency dan blockchain yang semakin masif dan berkembang digunakan sebagai akses memasuki dunia metaverse. Contohnya adalah Thesandbox, Decentraland, Enjin, dan banyak lagi yang fokus mengembangkan metaverse.

Apa itu VR??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun