Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan - Sales - Marketing - Operation

To complete tasks and working target perfectly. Leave path in a trail.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3K, Kunci Sukses dalam Karier

24 November 2019   22:46 Diperbarui: 25 November 2019   09:14 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto, sumber : Pixabay.com

Ingatlah kisah seorang Zainal Arifin, Vice President Citibank yang mengawali kariernya dari Office Boy. Siapa yang menyangka seorang Zainal Arfin yang awalnya tidak punya Kemampuan apa-apa, mulai bekerja sebagai Office Boy, akhirnya malah berhasil menduduki posisi strategis sebagai Vice President di perusahaan perbankan multinasional? Apa rahasia nya? Kemauan yang kuat untuk maju. Kemauan yang kuat untuk berhasil dalam hidup dan kariernya.

Lalu bagaimana dengan Kesempatan?

Sebagaimana yang saya sampaikan tadi, Kesempatan itu faktor eksternal. Kita tidak bisa mengendalikannya. Ini diluar jangkauan kita. Memang terkadang kita bisa seolah-olah mengatur suatu "Kesempatan" tapi hal tersebut sangat jarang bisa terjadi dan walaupun terkesan ada jalan yang bisa kita lakukan untuk meraih Kesempatan tersebut, namun hasil dari jalan yang kita ambil diluar kendali kita.

"Mengingat manager saya tidak puas dengan remunerasi nya sekarang, kalau saya bantu manager saya untuk dapatkan kerjaan baru di perusahaan lain dan dia terima, pasti posisi manager kosong dan saya bisa naik ke posisi manager menggantikan atasan saya". Eh benar, manager yang kita referensikan kerjaan di perusahaan lain alhirnya memgajukan pemgunduran diri, namun ending nya belum tentu sesuai rencana kita. Kalau Kesempatan itu belum datang, bisa saja terjadi hal-hal berikut ini :

a. Si manager ditahan bos, dan diberikan remunerasi yang diinginkannya. Akhirnya si manager tidak jadi resign.

b. Si manager diterima pengunduran dirinya. Kita memang terlihat berpotensi menggantikan si manager, namun owner ternyata punya pandangan lain. Ia ingin orang dari luar perusahaan yang dianggap bisa memberikan angin baru, sesuatu yang out of the box bagi perusahaan.

Sebaliknya Kesempatan itu bisa datang di saat kita belum memiliki Kemampuan. Kalau begitu, ambil apa jangan Kesempatan tersebut? Ingat kata orang-orang, Kesempatan itu tidak datang 2 kali. Mau diambil, kita belum Mampu. Tidak diambil, sayang Kesempatan ini lewat. Bagaimana kalau belajar lagi sambil berharap Kesempatan itu tetap menggantung untuk diri kita? 

Maaf, bukan begitu ketentuannya, dan sekali lagi, Kesempatan itu tidak datang 2 kali.

Jadi bagaimana? 

Sebaiknya kita menganalisa diri. Kita memang blm Mampu. Tapi apakah kita memiliki Kemauan yang kuat untuk maju? Kemauan untuk duduk di posisi yang datang bersama Kesempatan itu? Kemauan untuk berhasil dalam hidup dan karier? Kalau iya, ambil Kesempatan tersebut. Sir Richard Branson memberikan pesan yang sangat berharga bagi kita kalau kita menemukan kondisi seperti diatas : If somebody offers you an amazing opportunity, but you are not sure you can do it, say yes - than learn how to do it later.

Mengapa Sir Richard Branson meminta kita nekad menerima Kesempatan dulu walaupun kita belum memiliki Kemampuan? Karena Ia percaya, sepanjang kita punya Kemauan yang kuat, kita bisa mengubah dari yang awalnya tidak Mampu menjadi Mampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun