Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku dan Laika

22 September 2022   11:51 Diperbarui: 22 September 2022   12:08 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perjalanan ini cukup lama dan membuatku ngantuk. Aku pun tertidur saat itu juga. 

Tidak terasa, kereta api sudah tiba di stasiun akhir pada pagi hari. Masinis pun membangunkan seluruh penumpang yang sedang tertidur termasuk diriku.

Stasiun terakhir itu adalah tujuanku. Sebuah desa terpencil yang belum pernah aku kunjungi sama sekali.

Saat aku turun dari kereta, aku mencoba menelepon teman paman. Tetapi tidak diangkat olehnya, aku menjadi khawatir saat itu juga.

Tetapi dari jauh, aku melihat seseorang yang melambai ke arahku tanpa meneriakiku sama sekali. 

Orang itu akhirnya mendekatiku dan memperkenalkan dirinya dengan menunjukkan tulisan nama yang ia tulis di telapak tangan.

Dari situ, aku tahu kalau orang itu adalah teman paman. Namanya Pak Aryo. Aku juga mengetahui bahwa Pak Aryo adalah seorang tuna rungu.

Aku dibawa olehnya ke rumahnya. Rumahnya tampak sederhana dan ia tinggal sendiri di rumah itu. 

Kubereskan barang bawaanku di kamar yang diberikan Pak Aryo. 

Aku beristirahat sejenak dan menelepon keluargaku bahwa aku telah sampai. 

Mereka sangat bahagia dan mengatakan kepadaku untuk sehat-sehat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun