Di suatu pagi, seorang murid berkata kepada guru.
Ada seorang murid  bertanya kepada sang guru dimanakah ia dapat menemukan jalan kesuksesan.
Sang guru berkata kepada muridnya untuk berjalan melalui jalan pertama. Si murid pun mengikuti kata gurunya tetapi dia mendapatkan bahwa jalan pertama yang ia lalui hanyalah jalan buntu.
Si murid pun kembali kepada sang guru. Si murid merasa jengkel dan menemui sang guru. Ia berkata ia hanya menemukan jalan buntu di jalan pertama dan ia bertanya sekali lagi kepada sang guru dimanakah ia  harus berjalan menuju jalan kesuksesan.
Lantas, sang guru berkata berjalanlah melalui jalan kedua dan ketiga. Si murid pun menuruti kata gurunya tetapi yang si murid temukan pada jalan kedua dan ketiga ialah jalan buntu yang sama dengan jalan pertama.
Si murid pun geram dan dia kembali kepada sang guru. Ia  bertanya kepada sang guru mengapa sang guru membohonginya. Sang guru  berkata bahwa dia tidak membohongi si murid.
Sang guru lantas berkata bahwa si murid memiliki akal yang pendek. Sang guru berkata seharusnya ia memanjat atau memakai tangga untuk melewati jalan buntu itu untuk dapat menemukan jalan kesuksesan.
Si murid mengikuti apa kata gurunya. Ternyata, yang membuat jalan tersebut buntu karena terdapat tembok tinggi yang menghalangi jalan tersebut. Dia pun mencari kesana-kemari tangga terpanjang di sekitar tempat situ.
Tetapi, tangga tersebut masih belum bisa mencapai ujung tertinggi tembok. Akhirnya,ia mencoba memanjat tembok tersebut untuk mencapai ujung tembok.
Tidak mudah baginya  dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk menggapainya. Dan, akhirnya ia dapat mencapai melewati ujung tembok dan berhasil mendapatkan jalan kesuksesan.
Pesan moral yang dapat kita ambil hikmahnya dalam mencapai suatu target membutuhkan proses dan usaha yang keras dalam mencapainya. Karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil.