Mohon tunggu...
Fransiskus Allo
Fransiskus Allo Mohon Tunggu... Politisi - Aktifis Pemuda Katolik, . Saat ini menjadi Ketua Bidang Politik dan Kaderisasi Pemuda Katolik Komcab Tana Toraja, Ketua Organisasi dan Kaderisasi KNPI Tana Toraja

Lahir di Tanatoraja, Orang Toraja sekaligus Orang Indonesia yang mencintai Indonesia. Belajar dari Alam dan terdidik oleh pengalaman hidup yang terus berjalan hingga suatu saat akan berakhir pada WaktuNya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amin Rais Politisi Inkonsisten

14 September 2014   02:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politisi dari Partai Amanat Nasional ini memang banyak mengundang kontroversi,atas sikapnya yang boleh dikatakan sangataneh dan tidak konsisten.Erah reformasi beliau ikut mendorong terjadinya perubahan dengan mahasisiwa,untuk melengserkan Seoharto.Namun dalam perjalanan selanjutnya Tokoh satu ini menjadi sangat kontroversial  dan membingungkan.

Hal itu dimulai ketika pemilihan pertama era reformasi, PDIP sebagai pemenangpemiluh dengan megawati sebagai ketua umumny.Pada saat itu presiden masih dipilih oleh MPR namun aspirasi publik yang tercermin dalam kemenangan PDIP untuk menghantarkan Megawati menjadi Presiden tidak tercapai. Amin Rais yang awalnya merasa diatas angin dengan PAN yang ia dirikan tidak mendapat kursi yang cukup signifikan untuk menjadi presiden,maka siasat licik dimulai dengan membentuk poros tengah dengan tujuan untuk menjegal Megawati, cara itu memang berhasil dengan mengantarkan Gusdur sebagai presiden. Sayang perjalanan Gusdur tidak lama dengan keluarnya impechman dari MPR yang kembali dipelopori Amin Rais.Sikap dan prilaku ini tentu mengundang banyak pertanyaan.

Jika Amin Rais adalah seorangdemokrat sejati, beliau sejatinya memuluskan langkah megawati menggantikan BJ Habibe, mengapa ? karena Aspirasi Publiklewat kemenangan PDIP menginginkan Megawati menjadi presiden namun dengan kelihaiannya Amin berhasil menjegal Megawati,jadi dalam kasus ini Amin rais adalah antitesa dari demokrasi itu sendiri.Kelicikan Amin Rais dengan mudah dibaca dengan memilih Gusdur dengan tujuan untuk menarik simpati PKB dan Nahdatul Ulama,dalam otak Amin Rais, Gusdur mengalami cacat Fisik yaitu buta,dengan kondisi demkian PKB dan Gusdur kemungkinan akan mengusulkan dirinya yang lebih muda,cerdas dan sehat secara fisik menjadi calon Presiden untuk maju mewakili poros tengah, sayang maksud Amin Rais meleset,Gusdur ternyata menerima pencalonan itu, hilangla kesempatan Amin untuk menjadi calon presiden.Amin Rais sebenarnya tidak menghendaki Gusdur Jadi presiden,itu hanya cara untuk menjegal Megawati soekarno Putri. Namun sejarah kemudian tetap berpihak pada Megawati dengan naik keTampuk presiden menggantikan Gusduryang di Jatuhkan ole MPR melalui sidang istimewa.

Ambisi Amin Rais belum berhenti sampai disitu,beliau mencoba peruntungan dengan maju menjadi calon presiden tahun 2004 ,namun itu pun gagal bahkan harus KO diputaran pertama.hal ini menunjukkan bahwa Amin Rais tidak diterima oleh publik.sikap dan pandangan politiknya sebenarnya banyak juga ditentang di internal Muhamadya yang selama ini membesarkannya, hal demikian bisa kita lihat dari perbedaan cara pandang antara Buya Syafie Maarif dan Amin Rais dalam berbagai hal.termasuk menyeret Muhamadya kerana Politik Praktis ditentang Habis Syafie Maarif.

Dalam era pemerintahan SBY, Amin juga sering melontarkan kritik pedas kepada SBY, termasuk soal century,mafia hukum, mafia migas,mafia pajak dll. Akan tetapi partainya PANikut menikmatidengan duduk sebagai menteri di kabinet SBY.

Memasuki Pilpres 2014 sikap itukembali ditunjukkan dengan memilih mendukung Prabowo Subianto sebagai kandidat calon presiden. Hal inikemudian mengundang banyak pertanyaan, bukankah Amin Rais adalah penetang habis –habisan keluarga cendana , Bukankah beliau getol mendorong Agar Prabowo subiantodibawah kepengadilan HAM?. Tidak hanya itu dalam berbagai komentarnyabeliau sempat mengibaratkan pertarungan antara Prabowo dan Jokowi sebagai perang badar,sontak ucapan Amin ditentang habis Tokoh agama termasuk Kiyai Haji Salahudin Wahid.

Sikap dan kontroversi beliau masih berlanjutketika Prabowo Hatta dinyatakan kalah dalam pertarungan Pilpres, dengan menuduh lawan dan KPU telah melakukan kecurangan yang masif dan terstruktur ,bahkan ia mengatakan MK bukan solusi untuk penyelesaian sengketa Pilpres akan tetapi diselesaikan secara Politik. Sikap ini tentu mengundang tanya “kok seorangfrofesorsamasekali tidak mengetahui hukum ketatanegaraan”?.

Ketika Jokowi JK dikukuhkan MK sebagai Pemenang Pilpres,semangat perlawanan belum redah dengan menyetujui revisi UU pilkada ,untuk mengembalikan pemilahanKepala daeramelalui DPRD setempat. Amin rais juga kelihatan sangatsetuju dengan ide Partai koalisi merah putih ini, kembali lagi Amin Rais menunjukkan inkonsistensinya, bukankaAmin Rais yang paling getol dahulu mendorong agar pemilihan Prsiden termasuk Pemimpin daera dipilih langsung oleh rakyat,sebagai perwujudan kedaulatan rakyat? ,bahkan dia yang mengetuk palu perubahan itu di MPR.

Sikap dan sepak terjang Amin Rais,yang tidak konsisten mengundang banyak pertanyaan dan analisa, ada apa dengan Amin Rais? .Komentar miring dimedia sosial tentang sikap Amin Rais,seharusnya dapat menjadi koreksi dan renungan untukbeliau.Sepertinya Mr Amin Rais tidak rela PDIP berkuasa di negeri ini,sepertinya Mr Amin merasah dipecundagi Jokowi sesama warga Solo, mungkin dalam pikiran beliau seharusnya dia yang lebih pantas ketimbang Jokowi.

Tebu semakin tua semakin manis,Amin Rais semakin Tua seharusnya menampakkan diri sebagaitokoh yang negarawan, seperti yang ditunjukkan Buya Syafie Maarifrekan beliau dari Muhamadya.Sayang yang kita lihatAmin Rais sangat jauh dari itu, ia lebih cendrung oportunis,dan tidak konsisten.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun