Mohon tunggu...
fransiskus
fransiskus Mohon Tunggu... Freelancer - Memberikan Apa Yang Bisa Diberikan

Mengubah Sesuatu Lebih Baik Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apakah Hutan Indonesia Masih Berperan Sebagai Paru-paru Dunia?

10 Oktober 2020   20:45 Diperbarui: 10 Oktober 2020   20:46 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hutan mempunyai fungsi yang sangat krusial untuk kehidupan umat manusia di bumi, Hutan dapat menyerap Gas Karbon dioksida(CO2) yang terdapat di atmosfer. Penyerapan Gas Karbon dioksida(CO2) pada tanaman berlangsung melalui liang renik/ pori – pori stomata yang banyak dijumpai pada permukaan daun. Dalam kemampuanya menyerap Karbon dioksida(CO2) di atmosfer setiap jenis pohon mempunyai kemampuan yang berbeda – beda.

Karbon dioksida(CO2) sendiri oleh tanaman digunakan untuk menjalankan proses fotosintesis. Karbondioksida adalah sumber energi. Kemudian, Karbondioksida sendiri akand ubah menjadi bentuk gas oksigen dan gugus gula. Tentu ini merupakan hal yang sangat brilian karena dapat mengubah gas Karbondioksida yang cenderung tidak berguna dan berbahaya menjadi bentuk yang  lebih berguna dan menjadi kebutuhkan manusia yaitu oksigen dan gugus gula(Junaedi, 2008). Funsi yang luar biasa ini akan semakin menurun kapasitasnya seiring banyak hutan yang digunduli oleh pihak – pihak yang bertanggung jawab.

Status hutan pada tahun 2018, Negara Indonesia memiliki 120,6 juta hektar atau apabila dibuat persentase yaitu 62% dari luas seluruh daratan Indonesia. Namun, jumlah tersebut semakin lama semakin berkurang. Hal tersebut sebabkan karena penebangan hutan  sampai gundul dan tidak menerapkan prinsip tepang pilih. Terdapat juga lahan yang dulunya hutan yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis pohon dan kehidupan berubah menjadi tanaman monokultur sebagai contoh kelapa sawit. Terdapat juga laha yang menjadi pemasok udara segar sekarang menjadi perumahan elite. Jika dilogika secara sederhana, semakin hutan berkurang makan pasokan udara kaya akan oksigen semakin berkurang. Apakah mereka yang merusak hutan tidak sadar dengan kehidupan sudah semakin mengawatirkan.

Banyak sekali dampak buruk yang diakibatkan dari penggundulan hutan seperti tanah longsor yang terjadi di area pegunungan, banjir bandang, dan pemanasan global. Tentu dampak – dampak semacam ini akan merugikan bangsa Indonesia. Pertama akan merugi dalam ranah ekonomi. Semakin banyak dampak yang terjadi, maka semakin banyak pula dana yang harus digelontorkan untuk menangani dampak dari penggundulan hutan.

Berbicara menggenai penggundulan hutan, ibarat pertarungan antara ekonomi dan lingkungan. Hutan yang mempunyai manfaat sangat tinggi, tentu saja menjadi peluang pengusaha. Selain itu, pembukaan hutan yang digunakan untuk kegiatan pertambangan menjadi Permasalahan - permasalahan yang sangat krusial. Tentu pemerintah harus dapat menyeimbangkan antara kepentingan pengusaha dan ketersediaan lingkungan hidup.

Isu lingkungan hidup cenderung menjadi masalah yang dikesampingkan , karena permasalahan lingkungan tidak memberikan pendapatan secara ekonomi. Namun, membutuhkan uluran tangan agar dapat menyelesaikan masalah lingkungan hidup terutama yang berkaitan dengan penggundulan hutan.

Hutan Indonesia yang semakin lama luasnya berkurang. Hal ini menjadi bahan refleksi bagi kita semua. Apa jadinya kalua hutan semakin habis!. Hutan yang menyerap Karbondioksida lambat laun berkurang. Apakah mungkin kita dapat hidup tanpa oksigen segar yang dihasikan dari proses Fotosintesis. Gas oksigen menjadi gas yang sangat penting karena manusia dan hewan membutuhkanya untuk bernafas. Dari semua hal tersebut, kita semua harus beraksi dan menyadarkan masyarakat agar lebih sadar untuk melakukan penanaman, terutama kegiatan menanam kembali pohon diarea hutan yang sudah digunduli.

 Penanaman pohon pada akhirnya akan mengembalikan status hutan Indonesia yang dijuluki paru – paru dunia. Hal tersebut tentu tidak semudah membalikan telapak tangan dan tidak berjalan sekejap mata. Mengembalikan hutan Indonesia membutuhkan usaha dari berbagai elemen. Namun, memulai usaha mengembalikan Hutan Indonesia kita dapat menumbukan kesadaran menanam dalam diri – sendiri. Jika dalam diri sendiri sudah mempunyai kepercayaan dan harapan terhadap tujuan kita bersama. Merangkul sesama kita untuk sadar mengenai fungsi hutan.

Anak Muda harus berperan dalam mengembalikan fungsi hutan karena anak muda menjadi generasi penerus. Organiasasi yang mempunyai fokus dengan lingkungan terutama dengan hutan Indonesia dapat menjadi wadah anak muda untuk berkegiatan terutama berkalitan dengan lingkungan. Mari kita bersama -sama mewujudkan Indonesia yang memiliki hutan yang mempunyai sebagai paru – paru dunia. Mari saling bergandengan tangah agar kita dapat mewarisi kehidupan yang lebih baik untuk anak cucu, cicit kita. Kita tidak hanya meninggalkan sejarahnya namun lingkungan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun