Mohon tunggu...
Fransiskus K. Doken
Fransiskus K. Doken Mohon Tunggu... Jurnalis - Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Bekerja di DP2KBP3A Kabupaten Flotim, NTT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Temui Keanekaragaman Kewatek dengan Variasi Motifnya di Pulau Adoara, NTT

19 Januari 2020   23:00 Diperbarui: 19 Januari 2020   23:01 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain Tenun 'Kewatek' di desa Adobala Kecamatan Kelubagolit Kabupaten Flores Timur NTT

Desa Adobala Kecamatan Kelubagolit Kabupaten Flores Timur NTT, juga memiliki kekayaan budaya berupa beragam kreasi kain tenun. Mulai dari kain tenun atau sering disebut Kewatek, yakni kewatek peneto'te, kewatek mowake'e, dan lain sebagainya termasuk motif yang lebih modern yang sering dipasarkan melalui media online ataupun media sosial.

Jika berkunjung ke desa Adobala, anda bias temukan kain tenun yang berwariasi motifnya yang begitu indah, dihias aneka motif memikat, dan bernilai seni tinggi.

Kain tenun khas desa Adobala yang adalah bagian dari lamaholot ini, sejatinya dikenal sejak zaman dahulu kala yang merupakan identitas kebanggan masyarakat desa Adobala. Kain ini bias difungsikan sebagai baju tradisonal dan dikenakan saat upacara adat ataupun upacara hari -hari besar lainnya.

Banyak kreasi generasi muda desa Adobala memiliki kreasi tenun yang bermotif budaya tradisional dan motif budaya tren kekinian. Sebuah inovasi yang sedang dan terus dilakukan oleh para generasai muda kaum perempuan ataupun ema-ema yang menjadikan kain tenun (kewatek) yang bernilai budaya dan nilai ekonomis.

Sebagian yang memasarkan kain tenunya melalui pasar tradisonal, dan lebih menarik lagi banyak memasarkan produk ini melalui media sosial.

Pantauan adobaladesa.id, beberapa kaum ibu-ibu yang sering menggunakan strategi teknologi modern sebagaai ruang atau tempat pemasarannya, ibu Yustina Tulit Bala, Ibu Mirantty Lakonawa, dan juga ibu-ibu lainnya. Dengan perkembangan dunia modern memudahkan kaum ibu-ibu desa Adobala dengan leluasa memasarkan hasil tenunnya itu.

Harga jualnya pun sangat bervariasi sesuai model atau motif budaya tradisoanal ataupun motif budaya tren kekinian . Jika, anda yang berkunjung ke desa Adobala banyak produk tenunan yang terpajang di desa tersebut. 

Jika demikian, desa Adobala bias dikatakan sebagai desa yang memiliki lumbung tenun ikat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun