Mohon tunggu...
Fransiska Isti
Fransiska Isti Mohon Tunggu... Guru - Tulisan adalah jejak kaki yang kita tinggalkan.

youtube.com/@fransisca_otey

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Kasuran, Sleman, DIY, Tidak Tidur di Kasur karena Sumpah Kyai Kasur dan Nyi Kasur

7 Desember 2020   21:56 Diperbarui: 7 Desember 2020   22:04 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana

Makam Ny. Kasur terletak di Dusun Kasuran Wetan (Dusun Kasuran Timur), tepatnya terletak di Dusun Kasuran X, Margomulyo, Seyegan, Sleman, DIY. Ny. Kasur wafat pada tanggal 11 September 1848 dan dipugar pada tanggal 4 September 2005 (30 Rejeb 1426 H).

Pada tahun 1600-1835 terjadi Perang Diponegoro. Perang ini terjadi pada zaman Majapahit. Pangeran Diponegoro melawan tentara Belanda. Ada 30 tentara Diponegoro yang ikut berperang melawan Belanda. Pangeran Diponegoro menggunakan daun beringin sebagai senjata melawan tentara Belanda dengan cara menyebarkan daun tersebut tepat pada tentara Belanda. Daun beringin itu adalah hasil dari Sunan Kalijaga menancapkan sebatang beringin ke tanah sebelum ada peperangan. Sebatang itu tumbuh menjadi pohon beringin yang rindang dan mengeluarkan air yang berlimpah. Setelah perang itu berakhir, hanya ada tiga prajurit Diponegoro yang masih hidup. Setelah perang usai, Pangeran Diponegoro melanjutkan perjalanan ke Kali Bawang, dan di sana ia ditangkap oleh tentara Belanda.

Pada tahun 19001971, ada dua orang yang menjadi pengikut Pangeran Diponegoro, yakni sepasang suami istri. Mereka adalah Kyai Kasur dan Nyi Kasur. Kyai Kasur dan Nyi Kasur sangat mengagumi Pangeran Diponegoro setengah mati berjuang mempertahankan wilayahnya dari tentara Belanda. Kyai Kasur dan Nyi Kasur bersumpah tidak akan hidup enak sebelum wilayahnya sejahtera.

Kyai Kasur dan Nyi Kasur tidak mempunyai keturunan. Akhirnya, mereka pisah ranjang. Kyai Kasur tinggal di sebelah barat dan Nyi Kasur tinggal di sebelah timur wilayahnya.

SEKARANG

Sekarang pohon beringin yang dulu ditanam Sunan Kalijaga menjadi sumber mata air bagi masyarakat Dusun Kasuran. Pohon beringin itu berumur 600 tahun-an. Sumber mata air itu diberi nama Sumber Depok yang berada di Dusun Kasuran sebelah selatan, sedangkan tempat yang dulu digunakan perang sekarang diberi nama Bulak Gembung. Dusun Kasuran terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Kasuran Wetan dan Kasuran Kulon.

Dari kejadian bersejarah itu, ada hal aneh yang terjadi di Dusun Kasuran. Pertama, apabila ada orang yang tidur menggunakan kasur dari kapuk (kapas) ia akan sakit. Selain itu, ada yang didatangi ular setiap malam Jumat di atas kasurnya. Seperti yang pernah dialami Ibu Naif pada tahun 1971. Setelah ia tidur tidak menggunakan kasur, ia tidak pernah didatangi ular lagi. Sama dengan yang dialami Bapak Mujino pada tahun 1983. Ia tidur menggunakan kasur kapuk langsung sakit selama enam bulan, dan setelah ia tidak menggunakan kasur ia langsung sembuh dari sakitnya. Ada kejadian lain, yakni Ibu Endro sembuh dari sakit yang dideritanya selama satu tahun. Ia tidak bisa buang air besar selama dua bulan dan sakit karena ia tidur menggunakan kasur kapuk. Setelah tidak menggunakan kasur kapuk, Ibu Endro langsung sembuh. Kejadian tersebut, membuat masyarakat Kasuran enggan untuk menggunakan kasur kapuk, mereka menggunakan kasur yang terbuat dari busa. Kedua, apabila ada orang yang berasal dari Kasuran Kulon menikah dengan orang yang berasal dari Kasuran Wetan, mereka akan meninggal. Ini terbukti karena ada sepasang suami istri yang berasal dari wilayah tersebut tidak lama kemudian pasangan ini meninggal dunia setelah pernikahannya. Sekarang warga Kasuran enggan untuk menikah dengan wilayah Kasuran Wetan maupun Kasuran Kulon.

Masyarakat meminta bantuan kepada Bapak Sutarno seorang juru kunci makam Ki Ageng Serang untuk mengetahui penyebab mengenai apa yang terjadi di Dusun Kasuran. Beliau melakukan meditasi, lalu ia menemukan jawaban bahwa ada makam yang tidak terawat yang ada di Dusun Kasuran. Makam itu makam kuno, yakni makam Kyai Kasur yang terletak di Kasuran Kulon dan Nyi Kasur yang terletak di Kasuran Wetan. Nyi Kasur wafat pada tanggal 11 September 1848. Makam Nyi Kasur dibangun pada tanggal 718 Oktober 1973 atau 1021 September 1993, dan makam itu diberi nama Makam Pusaralaya. Makam Nyi Kasur tidak dikeramatkan.

Foto: Fakthul Mungins's
Foto: Fakthul Mungins's

Dari kejadian-kejadian itu, masyarakat Kasuran mulai memperhitungkan dan merembug mengenai dusun mereka. Masyarakat berencana dan berniat untuk meruwat (membersihkan, menyucikan) wilayah Dusun Kasuran supaya kejadian-kejadian aneh tersebut dapat dituntaskan. Masyarakat mengadakan nyadran (berdoa bersama) ke makam Nyi Kasur pada setiap tanggal 20 bulan Ruwah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun