Mohon tunggu...
Fransiska Dewi Retno
Fransiska Dewi Retno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Saya mencoba menulis dan mengirimkan hasil tulisan saya ke media untuk pemenuhan tugas kuliah dan mengisi waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Program Klub Literasi Sekolah Gagasan SEAQIL

24 September 2021   07:54 Diperbarui: 24 September 2021   07:58 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi unjuk karya buku antologi cerpen bimbingan penulis dalam peminatan karya sastra

       Program magang Klub Literasi Sekolah (KLS) Angkatan I yang digagas oleh SEAMEO QITEP in Language resmi ditutup oleh Hendarman, Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbudristek, pada Rabu (23/6). Tepat sebelum kegiatan ditutup, Direktur SEAQIL, Dr. Luh Anik Mayani, menyampaikan hasil positif terkait minat siswa dalam membaca buku dan mengunjungi perpustakaan. Hasil ini didapatkan dari survei yang dilaksanakan setelah melewati berbagai proses yang berlangsung selama tiga bulan.

       Klub Literasi Sekolah (KLS) yang digagas oleh SEAQIL merupakan bentuk dukungan nyata dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan program pemerintah dalam pemajuan literasi di Indonesia, khususnya di lingkungan sekolah.  “Dengan menginisiasi Klub Literasi Sekolah, SEAQIL berharap mampu mengintegrasikan tercapainya beberapa tujuan, yaitu meningkatkan budaya literasi baca tulis dan tutur siswa, meningkatkan kemampuan 4C (critical thinking, collaboration, creativity, communication) yang dituntut pada abad ke-21, kemudian mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, serta memperluas jejaring kemitraan SEAQIL,” ujar Dr. Luh Anik Mayani pada pengembangan materi ToT (Training of Trainer) yang dilaksanakan secara daring pada Senin (8/2/2021).

Pelaksanaan KLS didukung oleh mahasiswa, kepala sekolah, guru, siswa, serta akademisi, dan pegiat literasi. Tercatat sebanyak 1970 siswa dan 205 guru pendamping dari 69 sekolah di 12 provinsi dan 295 mahasiswa dari 17 perguruan tinggi terlibat dalam program magang KLS.

Secara garis besar, KLS dilaksanakan melalui empat tahap yang terdiri atas tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap monitoring dan evaluasi, serta tahap unjuk karya nasional. Dalam satu siklus, KLS dilaksanakan selama tiga bulan, atau setara dengan 14 kali pendampingan efektif yang dilakukan oleh Mahasiswa Pendamping dengan bantuan Guru Pembimbing.

Sesi foto bersama pada kegiatan KLS
Sesi foto bersama pada kegiatan KLS

       KLS merupakan program pengembangan Literasi berbasis Peminatan (pemintan karya sastra, jurnalistik, dan drama), serta pengembangan karya berbahasa Indonesia dan bahasa asing (Arab, Jepang, Jerman, Inggris, Mandarin, dan lainnya). Target dari kegiatan ini adalah siswa membaca satu buku dan mampu membuat produk asli berdasarkan pemintan yang telah dipilih, yakni video storytelling/drama/film pendek, buku antologi, buletin, poster, atau produk literasi lainnya. Penjelasan ini disampaikan oleh Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto, saat memaparkan program MBKM dan tahap pelaksanaan KLS di kegiatan ToT (Training of Trainer).

Sesi pemaparan kegiatan pelaksanaan Klub Literasi Sekolah (KLS) oleh Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto
Sesi pemaparan kegiatan pelaksanaan Klub Literasi Sekolah (KLS) oleh Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto

       Dalam penutupan KLS, setiap peminatan menampilkan karya yang telah digarap, yakni: penampilan storytelling berjudul “My Ugly Duckling” oleh Helya Messakh dari SMAN 2 Kupang, pembacaan puisi berjudul “Diri Berumpama” oleh Muhammad Haikal dari SMA 3 Muhammadiyah Yogyakarta; serta pemaparan singkat terkait buku antologi cerpen berjudul “Bait Kisah” yang dibawakan oleh Puspo Tunjung sebagai perwakilan dari 20 siswa yang terlibat dalam penulisan buku dengan jumlah halaman sebanyak 415.

Sesi unjuk karya buku antologi cerpen bimbingan penulis dalam peminatan karya sastra
Sesi unjuk karya buku antologi cerpen bimbingan penulis dalam peminatan karya sastra

       Direktur SEAQIL, Dr. Luh Anik Mayani, melanjutkan acara dengan memaparkan hasil survei bahwa sebanyak 9% siswa membaca lebih dari 5 buku, 42% siswa membaca 3—5 buku, dan 49% siswa membaca 1—2 buku. Temuan lain menunjukkan sebanyak 15% siswa sangat sering mengunjungi perpustakaan, 23% siswa sering mengunjungi perpustakaan, 36% siswa cukup sering mengunjungi perpustakaan, dan hanya 12% siswa yang tidak pernah mengunjungi perpustakaan. Capaian tersebut menunjukkan bahwa SEAQIL telah berkontribusi terhadap tumbuhnya minat siswa dalam membaca buku dan mengunjungi perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun