Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

28 November: Hari Menanam Pohon Indonesia

28 November 2022   02:00 Diperbarui: 28 November 2022   06:33 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Twibbone Hari Menanam Pohon (Twibbonize.com)

Beliau menjelaskan panjang lebar akan hal ini. Sebagai Penyuluh lapangan di Dinas Kehutanan, beliau mempunyai literasi yang cukup baik dalam hal ini.

"Pak Frans, berdasarkan Keputusan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia yang dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon." Beliau melanjutkan penjelasannya dengan bangga.

"Wow...sampai hari penanaman pohon nasional juga ada?"

"Ya dong, masak hanya guru saja yang banyak harinya.." canda beliau.

Penulis memang sering ke rumah beliau. Walaupun lahan rumahnya kecil tapi beliau pandai mengatur lahan tersebut sehingga bisa di tanami aneka macam pepohonan yang membuat nyaman kami jika berkunjung ke sana.

Bahkan beliau berhasil menggerakkan warga sekitarnya untuk memanfaatkan lahan yang ada. Cara yang beliau pakai adalah menanam bibit pohon tahunan seperti pohon mangga, pohon nangka, belimbing dan masih banyak lagi.

Mungkin karena malu para tetangga akhirnya ikut menanam pohon lainnya. Sekarang lingkungan di sekitar rumah beliau menjadi sejuk.

Jalan-jalan di sebuah taman yang sejuk (Dokpri)
Jalan-jalan di sebuah taman yang sejuk (Dokpri)

Suatu hari datang seorang tetangga mengadu kepada ipar kami tadi: "Bu Wayan, bisa nggak beritahu adiknya agar tidak mengambil buah nangka di depan rumah tanpa ijin."

"Yang mana?"tanya ipar.
"Itu di depan rumah kami, benar sih bahwa buah itu di tanam oleh pak Wayan. Tapikan.."

"Ya kami mengerti. Nanti saya beritahu adik kami."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun