Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memori Foto yang Rusak: Aku dan Masa Kecilku

10 Februari 2022   21:41 Diperbarui: 10 Februari 2022   21:58 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#AKUDANKELUARGAKU

MEMORI FOTO YANG RUSAK:

MISTERI PAKAIAN PUTIH

OLEH FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ

Ketika membuka foto albumku tampak beberapa foto yang sudah rusak. Sebenarnya aku sangat sedih, karena memori abadi seperti ini menjadi rusak karena tidak terpelihara.

Aku teringat masa itu adalah masa yang paling bahagia. Aku adalah putera tertua dan laki-laki lagi. Berarti penerus nama Fernandez sudah jelas ada. Nama Fam atau keluarga bagi ayahku sangat berharga. Maka ia begitu gembira.

Menurut cerita mereka: malam sebelum tanggal 24 Januari 1969 mamaku yang hamil tua dan sudah mendekati melahirkan benar-benar merasakan kesakitan yang luar biasa. Papaku sebagai suami yang siaga maka dengan segera lari ke jalan raya untuk mencari kendaraan.

Bisa di bayangkan jaman itu mencari kendaraan umum di tengah malam sama dengan mukjizat jika dapat. Jarak dari rumah kami ke jalan raya ada sekitar 2-3 kilometeran. Namun anehnya dengan jarak begitu bisa ditempuh dengan waktu yang singkat. Papaku tidak menghitung berapa kecepatannya yang beliau tahu sudah sampai saja di jalan.

Menunggu adalah pekerjaan yang menyakitkan bagi papaku karena memikirkan istri yang menunggu kesakitan di rumah. Mau membangunkan orang lain, keadaan kami sama saja. Yang ada hanya sepeda. Motor adalah barang langka yang apalagi mobil.

Tiba-tiba dari kejauhan Nampak cahaya mobil. Langsung deh dengan gagahnya , papaku memberhentikan dengan tanda khusus. Namun si mobil tidak mengurangi kecepatannya. Melihat itu papaku nekad berdiri di tengah jalan. Mau tidak mau kendaraan tersebut berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun