Mohon tunggu...
Fransisca Mira
Fransisca Mira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Cognitive Science & Psychology

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagaimana Rasanya Jadi Sukarelawan Banjir di Jerman?

4 Februari 2022   22:34 Diperbarui: 5 Februari 2022   17:10 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya (kedua dari kanan) bersama sukarelawan lain dari Mesir, Palestina, dan Kenya, di atas kebun anggur dan desa Ahrtal | Dokumentasi pribadi

Di sinilah sukarelawan memegang peran penting, karena para petani tidak mempunyai sumber daya pekerja dan peralatan yang sama setelah banjir. Kami membantu petani memanen anggurnya di perbukitan vineyard atau Weinberge.

Anggur | Dokumentasi pribadi
Anggur | Dokumentasi pribadi
curamnya kebun anggur hingga lebih baik duduk saat memetik, daripada berdiri dan tergelincir | Dokumentasi pribadi
curamnya kebun anggur hingga lebih baik duduk saat memetik, daripada berdiri dan tergelincir | Dokumentasi pribadi

Pengalaman pertama memetik anggur untuk saya. Proses memetik dengan gunting khusus sebenarnya tidak susah dan cenderung asyik untuk saya. 

Kami hanya harus berhati-hati agar tidak ada anggur yang busuk (faul) atau berjamur karena sudah terlalu matang dan mengandung banyak air.

anggur yang busuk (faul) atau berjamur karena sudah terlalu matang, harus dibuang | Dokumentasi pribadi
anggur yang busuk (faul) atau berjamur karena sudah terlalu matang, harus dibuang | Dokumentasi pribadi

Panenan ditaruh di dalam box kecil, kemudian dikumpulkan di kontainer besar yang ditarik dengan traktor. Yang melelahkan adalah menaiki bukit dari bawah tempat shuttle bus mengantar kami, dan juga harus menahan badan di Weinberge yang dibuat curam agar air dapat mengalir dengan baik, prinsip yang serupa dengan terasering sawah di Indonesia. Kadang juga banyak batu dan semak liar dan jelatang yang menambah kesulitan panen. 

Kesulitan lain, bulan September adalah peralihan musim panas ke musim dingin. Ketika kami mulai jam 8 pagi, udara dingin menggigit sehinngga harus memakai jaket tebal dan sarung tangan agar kulit tidak perih. Ketika siang, matahari bersinar terik, panasnya seperti di Jakarta, sehingga jaket tebal harus ditenteng. 

Anggur untuk wine berbeda jenisnya dengan anggur untuk dimakan, ukurannya lebih kecil dan rasanya lebih asam. 

Menentukan waktu panen antara saat anggur cukup manis dan matang dan sebelum anggur busuk merupakan tantangan bagi petani. 

Petani anggur (Winzer) yang kami bantu merupakan generasi ketiga, karena kakeknya sudah merintis usaha pertanian anggur. 

Kebun anggur tertua yang ia miliki sudah berusia hampir seratus tahun, dan ada juga yang masih semuda 4 tahun. Mengapa begitu umum untuk para Winzer membuka usaha turun temurun? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun