Mohon tunggu...
frans hamid
frans hamid Mohon Tunggu... pns -

Penikmat sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dermaga Penantian

11 Mei 2016   06:30 Diperbarui: 11 Mei 2016   07:09 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari sudah tidak lagi terlihat, setelah senja menenggelamkannya.

Usai sudah hari ini menggilas beribu kisah insan.

Yang tersisa hanyalah awan hitam putih bercampur sapuan warna jingga memerah.

.

Indah nian, ketika sisa-sisa biasnya menari diatas riak gelombang, melagukan irama yang syahdu.

.

Terpaan angin membelai lembut menyentuh kulit, hawa dinginpun mulai menggoda manja, tatkala raga ini hanya terbungkus rindu   

.

Keremangan perlahan memudarkan pandangan, ketika bias cahaya lampu dari biduk nelayan mulai terlihat kerlap-kerlip

Memendarkan ribuan warna-warni dikejauhan.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun